Jakarta, Lintas – Desainer Ibu Kota Negara (IKN) Baru, Nyoman Nuarta mengatakan juga diminta mendesain Kebun Raya IKN. Menurut Nyoman, desain kebun raya IKN itu ditargetkan selesai tahun depan.
“Ditargetkan tahun 2023 (desain) harus bisa selesi,” sebut Nyoman saat dihubungi Lintas, Jumat (7/1/2022).
Nyoman menjelaskan tantangan mendesain Kebun Raya IKN, yang terbesar adalah membangun diatas tanah yang sangat luas.
“Kalau tanahnya kecil, sulit untuk menciptakan botanical garden yang bagus. Padahal IKN itu tanahnya beribu hektar,” kata dia.
Presiden Joko Widodo, lanjut Nyoman, menginginkan kebun raya yang cukup luas.
“Akhirnya Presiden setuju untuk luasan 100 hektar,” ungkapnya.
Nyoman menerangkan mayoritas lahan akan digunakan sebagai lahan hijau.
“Komposisinya yang terbangun 18 persen dan ruang hijau sebanyak 82 persen,” tuturnya.
Terakhir, Nyoman memaparkan konsep dari desain Kebun Raya IKN adalah untuk mengembalikan hutan di tengah ibu kota.
“Kita mengembalikan hutan ke tengah kota, ke istana, dan yang lain-lain supaya IKN menjadi kota yang khas dan indah,” pungkas dia.
Diketahui, desain istana negara di IKN Baru, Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur, buatan Nyoman telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Nyoman menyebut desain itu sudah selesai dan tidak akan diubah kembali.
Tak berhenti di situ, Nyoman juga diminta Jokowi untuk membantu penyelesaian desain seluruh IKN Baru, termasuk gedung-gedung perkantorannya.
Konsep Dasar IKN
IKN yang pada 2019 lalu diputuskan untuk dipindah ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur ini akan menerapkan konsep kota rimba (city in the forest). Artinya, pengembangan kota yang mampu melestarikan kualitas lingkungan hutan eksisting dan upaya reforestasi.
Kawasan ini akan menjadi perwujudan ibu kota yang lestari, hidup berdampingan dengan lingkungan hutan yang ada di sekitarnya, dan berhasil dalam mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Tidak lupa, IKN baru juga akan mewujudkan kota yang cerdas, modern, dan bertaraf internasional (smart metropolis). Yaitu, kawasan perkotaan yang memiliki ruh dan daya tarik secara internasional maupun regional, melalui penyediaan ruang atau fasilitas seperti untuk kegiatan kebudayaan, pariwisata, Pendidikan, Kesehatan, riset, dan/atau fasilitas lainnya yang bertaraf internasional. Sekaligus sebagai wilayah perkotaan yang mampu membahagiakan dan mencerdaskan warganya.
Secara singkat, pembangunan ini akan mewujudkan Kawasan IKN yang smart, green, beautiful, and sustainable. (*)
