Home Berita Delapan Tahun Berproses, Jembatan Sei Wampu Akhirnya Selesai Juga

Delapan Tahun Berproses, Jembatan Sei Wampu Akhirnya Selesai Juga

Share

Medan, Lintas – Jembatan Sei Wampu akhirnya bisa dinikmati oleh masyarakat setelah berproses hampir delapan tahun. Ketidaksiapan beberapa penyedia jasa untuk menerapkan terknologi jembatan menjadi salah satu penyebab proyek ini tersendat pembangunannya.

Jembatan Sei Wampu ini dimulai kontrak pada 2015 dan putus kontrak pada Desember 2018. Dilanjutkan kembali pada kontrak kedua 2019, putus kontrak pada Maret 2020. Kemudian dikontrak lagi pada Oktober 2021 dan selesai 2023.

“Alhamdullilah, setelah berproses hampir 8 tahun, dari 2015 hingga 2023, akhirnya Jembatan Sei Wampu ini selesai dan sudah bisa dilalui oleh masyarakat,” kata Ir. Alfakih Jalaluddin, M.Si, Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah IV Provinsi Sumatera Utara, kepada Majalahlintas.com, Rabu (4/5/2023).

Jembatan Sei Wampu | Dokumentasi BBPJN Sumatera Utara

Menurut Alfakih, kegelisahan masyarakat terhadap mangkraknya proyek pembangunan jembatan, yang berada di Jl. Lintas Medan-Jl. Banda Aceh, Stabat Baru, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, ini terjawab sudah. “Hari ini, Alhamdullilah, seperti disaksikan, masyarakat sudah bisa melintasi Jembatan Sei Wampu,” kata Alfakih.

Seperti diketahui, setelah melalui uji beban, jembatan ini akhirnya difungsionalkan mulai 17 April 2023. Menurut Pejabat Pembuat Komitmen PJN IV Sumatera Utara Munarwan, yang mendampingi Alfakih, fungsional jembatan dalam rangka melayani arus mudik Lebaran 2023.

“Kami bersyukur dan merasa senang akhirnya jembatan ini bisa selesai. Memang banyak kendala dalam mengerjakan jembatan ini. Alhamdullilah, semua kendala bisa teratasi berkat bantuan semua pihak,” kata Munarwan.

Urai Kemacetan

Pantauan Majalahlintas.com, lalu lintas di jembatan Sei Wampu yang terdiri dari dua lajur dan satu arah lancar. Jembatan lama (dua lajur) juga berfungsi satu arah untuk lalu lintas dari arah Aceh menuju Medan.

Sebelum fungsional antrean sering terjadi di kedua oprit jembatan. Sekarang, lalu lintas dari Aceh (satu lajur) menuju jembatan lama (dua lajur) tidak terkendala. Sementara dari arah medan satu lajur masuk jembatan (dua lajur) ketika keluar dari jembatan saat jam sibuk, sedikit ada antrean di oprit ke arah Aceh karena terjadi penyempitan (bottle neck) menjadi satu lajur.

“Solusi untuk mengatasi antrean di oprit arah Aceh ini telah diusulkan pelebaran jalan sepanjang 200 meter menjadi dua lajur. Kami sudah menyurati dan mengusulkan kepada pimpinan kami di pusat (Jakarta) agar segera diperlebar oprit arah Aceh ini agar bisa menjadi 2 lajur. Dengan begitu kita berharap tidak lagi ada antrean di atas jembatan,” ujar Alfakih.

Menurut Alfakih, eksekusi rencana pelebaran itu belum bisa terlaksana pada 2023 ini karena ada kendala pembebasan lahan warga.

Alfakih dan Munarwan berharap agar masyarakat bisa memanfatkan jembatan ini dengan baik. “Sama-sama kita rawat sehingga tetap terpelihara dengan baik,” ujarnya.

Jembatan ini dilengkapi dengan jalur khusus penjalan kaki. Kemudian, juga dipasang sejumlah CCTV, baik di struktur atas maupun di bagian bawah.

Masyarakat yang ditemui Majalahlintas.com mengaku senang dengan selesainya jembatan ini. Fikri, warga setempat, dan teman perempuannya berhenti di ujung jembatan dan berfoto bersama dengan latar belakang jembatan. “Kami sangat senanglah dengan ada jembatan ini. Ini sangat bagus. Terima kasih kepada pemerintah, kepada PUPR yang sudah membangun jembatan ini,” ujar Fikri.

Baca Juga: Setelah Difungsionalkan, Jembatan Sei Wampu Langsung Ditutup Kembali

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.