Home Berita BBWS Citarum Gandeng “Stakeholder” Lakukan Pengendalian Banjir di 7 Lokasi

BBWS Citarum Gandeng “Stakeholder” Lakukan Pengendalian Banjir di 7 Lokasi

Share

BANDUNG, LINTAS — Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melakukan pengendalian banjir di tujuh lokasi banjir yang meliputi Rancaekek, Dayeuh Kolot, Pasteur, Pagarsih, Gedebage, Melong, dan Margaasih dengan melalui upaya-upaya struktural maupun nonstruktural secara bersama-sama dengan melibatkan berbagai pihak.

Menurut Kepala BBWS Citarum Bastari, kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Air yang berada di DAS Citarum terdiri dari beberapa segmen, antara lain segmen hulu, segmen tengah, dan segmen hilir. Indikasi kegiatan pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) meliputi reduksi luasan genangan, durasi dan tinggi genangan banjir berupa pengendalian banjir, mitigasi bencana hidrometeorologi.

“Aksi nyata secara struktural yang telah dilakukan, antara lain normalisasi anak sungai (Cimande, Cikeruh, Cikijing, Citarum Upstream, Pembangunan Kolam Retensi Cieunteung dan Andir, Floodway Cisangkuy, Terowongan Nanjung, Sistem polder dan pompa, peninggian tanggul, penutupan bocoran tanggul, serta aktivasi oxbow dan pompa (Bojongsoang dan Cisangkuy),” kata Bastari kepada Lintas di Bandung, Senin (18/3/2024).

Intervensi pengendalian banjir secara nonstruktural dengan mengambil permasalahan mengenai sampah yang ada di sepanjang Sungai Citarum adalah kolaborasi BBWS Citarum, masyarakat dan TNI Kodam III/Siliwangi dalam membersihkan sampah di Sungai Citarum dan anak sungainya Inovasi dan kolaborasi untuk pembersihan sampah melalui “Motah”, yaitu Mesin Olah Runtah.

Bastari menjelaskan, Motah merupakan inovasi dari Kodam III/Siliwangi, menjadi alternatif dalam inovasi dan solusi penanganan sampah tanpa menggunakan bahan bakar. Motah mampu memproses sampah kurang lebih 10 ton yang berasal dari beberapa RW sekitarnya.

“Perlu kolaborasi dari semua stakeholder untuk mengoptimalkan inovasi yang sudah diciptakan ini. Selain itu, diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat serta memusnahkan sampah di TPS maupun TPA,” tuturnya.

Satgas Penanggulangan Bencana

Bastari menambahkan, upaya BBWS Citarum dalam mitigasi menghadapi perubahan iklim dengan mengaktifkan Satgas Penanggulangan Bencana untuk melakukan monitoring terhadap semua infrastruktur yang dapat diketahui volume banjir sebagai tampungan.

Kemudian melaksanakan SOP Siaga Bencana dengan mengosongkan tampungan dengan membuka pintu seluruh tampungan sesuai dengan elevasi minimal operasi, menyiapkan unit pompa pengendali banjir, inventarisasi kesiapan bahan banjiran dan alat berat.

“Mitigasi lintas sektor telah kita lakukan dengan koordinasi dan melakukan kerja sama dengan Lembaga terkait, seperti BMKG dan BRIN dalam hal memanfaatkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk melakukan sistem prediksi banjir, peta pemutakhiran kejadian banjir, peta prakiraan potensi banjir dan monitoring evaluasi banjir,” ujar Bastari.

Selain itu, hal tersebut didukung pula oleh Kegiatan Flood Forecasting and Warning System (FFWS) di WS Citarum yang merupakan hibah dari Korea International Cooperation Agency (KOICA) untuk memberikan konstribusi dalam mencegah dan mengurangi bencana banjir yaitu dalam hal membangun sistem pendukung untuk prakiraan banjir dengan mengembangkan model limpasan dan rute aliran curah hujan yang andal, sederhana serta sistem peringatan dini di bagian hulu Citarum.

KOICA adalah Badan Pemerintah Korea Selatan yang didirikan untuk memaksimalkan efektivitas bantuan Korea pada negara-negara berkembang. (CHI/AGN/ROY)

Baca Juga: Bendungan Cibeet dan Cijurey Reduksi Banjir di Hilir Sungai Citarum

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.