Home Berita Barito Akan Disulap Jadi Taman Bendera Pusaka, Ikon Hijau Baru Jakarta Selatan

Barito Akan Disulap Jadi Taman Bendera Pusaka, Ikon Hijau Baru Jakarta Selatan

Share

JAKARTA, LINTAS — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI kini tengah merevitalisasi kawasan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan menghadirkan Taman Bendera Pusaka, sebuah kawasan RTH terpadu hasil penggabungan tiga taman eksisting: Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser.

Melalui Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (CKTRP) bersama Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut), kawasan baru seluas sekitar 5,5 hektare ini dirancang tidak hanya untuk mempercantik wajah kota, tetapi juga berfungsi sebagai sistem ekologis penting bagi pengendalian banjir, pengelolaan air limbah (IPAL), dan peningkatan kualitas udara sekaligus ruang sosial bagi masyarakat.

Kepala Dinas CKTRP DKI Jakarta Vera Refina Sari menjelaskan, pembangunan Taman Bendera Pusaka merupakan upaya menghadirkan ruang publik yang lebih inklusif, sehat, dan berkelanjutan.

“Proyek ini bukan sekadar renovasi taman, tetapi kelahiran kembali kawasan Barito menjadi ruang publik yang lebih hidup, multifungsi, dan ramah lingkungan,” ujar Vera di Jakarta, Senin (27/10/025) dikutip dari PPID Pemprov DKI.

Menurut Vera, taman ini akan menjadi ikon baru ruang terbuka hijau Jakarta Selatan yang mengintegrasikan fungsi ekologis, sosial, dan budaya. Selain memperindah lanskap kota, taman ini juga dirancang untuk mengelola tata air kawasan, membantu pengendalian banjir, serta meningkatkan interaksi sosial warga.

Mengatasi Genangan

Revitalisasi ini sekaligus menjadi langkah strategis untuk mengatasi genangan yang kerap terjadi di sekitar Barito dan Taman ASEAN (Blok M).

“Di kawasan itu sering terjadi banjir saat hujan deras. Karena itu, manfaat utama dari Taman Bendera Pusaka adalah sebagai sistem pengendalian banjir terpadu yang ramah lingkungan,” jelas Vera.

Taman Bendera Pusaka akan dilengkapi dengan sistem pengaturan air modern, sungai buatan, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang berfungsi menampung serta memurnikan air hujan sebelum dialirkan ke saluran umum. Dengan sistem ini, air yang mengalir di taman akan tetap jernih dan tidak mencemari lingkungan sekitar.

Selain fungsi ekologis, taman ini juga menyediakan berbagai fasilitas olahraga dan rekreasi seperti jogging track sepanjang 1,2 kilometer, lapangan bulu tangkis, lapangan tenis, serta area bermain anak, sehingga dapat dinikmati masyarakat dari berbagai kalangan.

Lokasi Strategis

Dari sisi aksesibilitas, kawasan ini memiliki lokasi strategis di jantung kota dan berdekatan dengan kawasan Transit Oriented Development (TOD) Blok M, termasuk Stasiun MRT dan Halte TransJakarta Blok M. Hal ini memudahkan warga dari berbagai wilayah untuk datang menggunakan transportasi umum.

Vera menegaskan, revitalisasi ini dilakukan sepenuhnya untuk kepentingan publik, tanpa mengubah status kepemilikan lahan yang tetap menjadi milik daerah. Proyek juga memperhatikan nilai sejarah dan budaya kawasan Kebayoran Baru yang termasuk dalam kawasan pelestarian cagar budaya.

Ia menambahkan, pembangunan Taman Bendera Pusaka ditargetkan selesai pada akhir 2025. Setelah rampung, Pemprov DKI berencana melanjutkan program revitalisasi serupa di taman-taman lain di Jakarta, sebagai bagian dari upaya menjadikan kota ini lebih hijau, sehat, dan berketahanan lingkungan. (CHI)

Baca Juga: Sabo Dam Menayu Perkuat Sistem Irigasi di Lereng Merapi

Oleh:

Share