JAKARTA, LINTAS — Upaya pencegahan banjir terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengeruk lumpur di sejumlah kali dan sungai yang telah dimulai sejak Januari 2023.
“Bulan pengerukan dimulai pada September, namun beberapa segmen sudah dilakukan pengerukan sejak Januari 2023,” kata Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum, saat dihubungi Lintas melalui pesan Whatsapp, Selasa (15/11/2023).
Dijelaskan, untuk jumlah sungai dan kali yang dikeruk selama tahun 2023 berada di 54 lokasi. Dengan rincian Jakarta Pusat (18 lokasi), Jakarta Utara (4 lokasi), Jakarta Barat (12 lokasi), Jakarta Selatan (9 lokasi) dan Jakarta Timur (11 lokasi).
“Sedangkan per tanggal 10 November 2023, lokasi sungai dan kali yang sudah dikeruk ada di 24 lokasi,” ujar Ika.
Baca juga: Antisipasi Banjir, BPBD DKI Jakarta Kolaborasi dengan Instansi Lain
Dengan rincian lokasi adalah, Jakarta Pusat (5 lokasi), Jakarta Utara (2 lokasi), Jakarta Barat (6 lokasi), Jakarta Selatan (7 lokasi) dan Jakarta Timur (4 lokasi).
“Pada 10 November juga pengerukan masih berlangsung Kali Krukut, meliputi segmen Kemang Selatan 12 dan Jeruk Purut,” tuturnya.
Pengerukan Lumpur Antisipasi Banjir
Dari data yang diterima Lintas per tanggal 10 November 2023, pengerukan lumpur dilakukan di wilayah Jakarta Pusat (Kali Ciliwung), Kali KKB dan Kali Item.
Di Jakarta Utara ada Kali Angke dan Kali Cagak. Sedangkan Jakarta Barat KKB, Kali Angke, Kali Duri, Kali Pesanggrahan.
Untuk Jakarta Selatan meliputi Kali Ciliwung dan Kali Krukut. Jakarta Timur dikeruk Kali Sunter, Kali Ciliwung, Kali Cipinang, Kali Cipinang Lama, Kali Kramat Jati, dan Kali Utan Kayu.
Sebelumnya dilansir dari web beritajakarta, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau aktivitas pengerukan lumpur di Kali Ciliwung, Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, dan Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/11/2023) lalu.
Pj Gubernur Heru mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan bulan pengerukan (Kali Ciliwung). Kegiatan ini sebagai langkah mengantisipasi banjir jika debit air hujan tinggi.
Ia juga akan meminta seluruh peralatan dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Provinsi DKI Jakarta dikerahkan, seperti personel maupun alat berat, agar proses pengerukan bisa dijalankan secara optimal.
DKI Jakarta Siap Hadapi Banjir
“Dengan begitu, DKI Jakarta juga semakin siap menghadapi potensi banjir genangan maupun kiriman dari luar wilayah ketika musim hujan tiba,” tuturnya.
Ia menambahkan, seluruh peralatan milik Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta juga dalam keadaan siaga untuk menghadapi musim hujan.
Saat ini, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta memiliki 549 unit pompa stasioner di 195 lokasi. Lalu, di pintu air sebanyak 799 unit di 547 lokasi, pompa mobile sebanyak 566 unit, dan alat berat sebanyak 240 unit.
“Ada pompa mobile, ada pompa statis (stand by). Seperti di Ancol, ada tambahan dua pompa. Di Gunung Sahari, ada tambahan pompa lagi. Di Jakarta Timur, juga ada tambahan beberapa waduk lagi. Ini semua kami upayakan dalam pengendalian banjir di Jakarta,” kata Pj. Gubernur Heru. (CHI)
Baca Juga: Ini Strategi MRT Jakarta Cegah Banjir di Area Stasiun