Jakarta, Lintas – Industri penyeberangan dan kepelabuhanan merupakan salah satu sektor yang memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja cukup tinggi. Oleh sebab itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen menjaga standar keselamatan (safety) di pelabuhan dan penyeberangan kapal guna memberikan layanan prima kepada pengguna jasa.
Saat ini, di bawah koordinasi 27 cabang, ASDP mengoperasikan 219 unit kapal. Sebanyak 219 kapal itu beroperasi di 34 pelabuhan dengan total 311 lintasan.
Menurut Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, aspek keselamatan turut menjadi tugas dan tanggung jawab pihaknya dalam setiap layanan dan operasionalnya. ASDP menilai, penerapan aspek keselamatan di lingkungan kerja perseroan sangat krusial.
Dari sisi internal, Shelvy mengungkapkan, ASDP secara berkala menggelar rapat tinjauan manajemen (RTM). RTM ini digelar dalam rapat kerja perusahaan setiap tahun.
Tujuan RTM ialah mengevaluasi implementasi keselamatan yang telah dilakukan tahun sebelumnya dan berbagai program kerja pada tahun berjalan.
Kampanye
Selain itu, ASDP secara masif mengampanyekan Safety Habit 3J. Safety Habit 3J mencakup Jaga Diri, Jaga Alat, dan Jaga Lingkungan. Ini merupakan upaya internalisasi budaya seluruh insan ASDP.
“Kampanye Safety Habit 3J dimulai dari partisipasi aktif dari seluruh karyawan ASDP. Lewat cara itu nantinya diharapkan akan timbul awareness dan kepercayaan yang kuat dari pengguna jasa dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Shelvy dalam keterangan tertulis, Senin (22/3/2023).
Shelvy menambahkan, ASDP juga menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). SMK3 menjadi upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja.
Hal ini dilakukan agar setiap pekerja dapat bekerja secara aman dan sehat tanpa membahayakan dirinya maupun masyarakat sekelilingnya. Dengan begitu, produktivitas kerja akan optimal.
“Untuk pelaksanaan program SMK3 ini secara periodik dilakukan proses evaluasi dan audit SMK3 melalui badan audit yang ditunjuk pemerintah,” lanjut Shelvy.
ASDP pun telah mengantongi sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan standar internasional yakni SMK3 ISO 45001:2018 dari Badan Sertifikasi British Standard Institution (BSI).
Perbaikan Rutin
“ASDP berkomitmen menerapkan budaya safety sesuai salah satu misi ASDP, yakni secara konsisten mengedepankan keselamatan dan layanan penuh keramahan, tulus, dan berkualitas. Komitmen ini tentu tidak hanya berlaku untuk pekerja kami, tetapi untuk seluruh pengguna jasa penyeberangan dan mitra kerja ASDP yang kami layani,” sambung Shelvy.
Dalam hal keselamatan perjalanan penyeberangan, ASDP senantiasa merawat dan memperbaiki kapal secara rutin dengan jadwal yang ketat. ASDP juga selalu memeriksa kelaikan kapal penyeberangan setiap kali akan berlayar.
ASDP juga memastikan ketersediaan peralatan keselamatan, seperti pelampung dan sekoci, sesuai ketentuan yang berlaku. Tak ketinggalan, seluruh kru, baik nakhoda maupun anak buah kapal, harus dalam kondisi siap serta sehat.
“Dengan semua upaya yang kami lakukan ini, ASDP ingin memastikan seluruh pengguna jasa merasa aman, nyaman, sehat, dan selamat dari saat berada di pelabuhan, saat berada di atas kapal hingga tiba di pelabuhan tujuan,” tandas Shelvy. (BAS)