Pekerja dari PT Jaya Konstruksi-TPJ KSO, lengkap dengan busana proyek yang dilengkapi dengan helm, terus bekerja seakan bersaing dengan waktu untuk segera menyelesaikan pembangunan jalan dan jembatan ruas Sirombu-Afulu. Pekerjaan tetap dilanjutkan meskipun hujan mengguyur. Pekerjaan multiyear contract ini harus selesai tahun 2024 ini.
Jalan lingkar Nias, yang menghubungkan Sirombu-Afulu sepanjang 24,6 km dengan enam jembatan, bakal membuat perbedaan di Pulau Nias.
Apa saja yang akan diperoleh oleh masyarakat setempat ketika jalan ini terbuka?
Tak dimungkiri, seperti disampaikan Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu pada Jumat (11/5/2024), dengan terbukanya jalan ini, akan terjadi interaksi sosial, budaya, dan ekonomi antara masyarakat di Kabupaten Nias Barat dan masyarakat di Kabupaten Nias Utara.
“Selama ini, bisa dikatakan, komunikasi antarmasyarakat di kedua wilayah tidak terlalu intens terjadi karena tidak ada akses. Masyarakat Nias Utara yang ingin pergi ke Nias Barat harus memutar jauh terlebih dahulu melintasi jalan Nias tengah,” kata Amizaro.
Dengan kondisi itu, kata Amizaro, masyarakat hanya akan datang ke daerah itu jika ada keperluan penting saja. Selain itu tidak mungkin akan saling mengunjungi.
Jadi, dengan akses yang terbuka, penduduk lokal akan bisa berinteraksi, dan dipastikan akan berlanjut dengan saling mengikat hubungan untuk kesejahteraan bersama.
Baca Juga: Proyek Pembangunan Jalan Sirombu-Afulu Libatkan Pekerja Lokal
Hasil bumi dari Sirombu, Nias Barat, dengan jalan mulus yang bakal tersedia akan dengan mudah dipasarkan ke Afulu, Nias Utara.
Begitu juga sebaliknya. Komoditas dari Nias Utara bisa dengan mudah dipasarkan ke Nias Barat. Kebutuhan babi untuk acara adat, misalnya. Masyarakat kedua wilayah dengan mudah untuk saling menyuplai.
Komunitas Bahari
Selain itu, keindahan alam yang ada di pesisir barat Pulau Nias ini akan dengan mudah diakses oleh masyarakat dan ini akan mendatangkan keuntungan bagi pelaku UMKM di sekitar tempat wisata. Di Nias Utara ada tempat wisata pantai Tureloto yang terkenal dengan salinitas tinggi. Begitu juga dengan tempat wisata surfing Turedawöla di Afulu.
Adapun keindahan Pantai Sirombu dan godaan keindahan Pulau Hinako dan Pulau Asu akan bisa dieksplor dengan mudah.
Bisa jadi komunitas menyelam dan konservasi bawah laut yang dipelopori Koalisi Bahari dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Nias Utara melalui Dinas Perikanan bisa meluas hingga ke Nias Barat.
“Produksi ikan dan udang lobster dari nelayan Nias Utara, yang sudah berorientasi ekspor, akan bisa didistribusikan juga dengan mudah wilayah Nias Barat,” kata Sabar Jaya Telaumbanua, Kepala Dinas Perikanan Nias Utara.
Secara umum, konektivitas Sirombu-Afulu ini menciptakan kemajuan signifikan bagi Kepulauan Nias sebagai salah satu daerah tujuan wisata.
“Event” Balap Sepeda
Sangat memungkinkan ke depan, ketika jalan-jalan provinsi sudah diperbaiki, event seperti balap sepeda keliling Nias (Tour de Nias) bukan sebuah kemustahilan. Apalagi sepanjang rute yang dilalui kaya dengan keindahan alam nan cantik.
Ruas Sirombu-Afulu ini dibangun dengan dana APBN sebesar Rp 321,3 miliar. Untuk tahun 2023 sebesar Rp 103 miliar dan untuk 2024 sebesar Rp 218,3 miliar.
Penandatanganan kontrak antara penyedia jasa, Jaya Kontruksi-TPJ (KSO) yang berlangsung di Kantor BBPJN Sumut, Medan, pada Selasa, 21 November 2023.
Untuk mempercepat penyelesaian ruas ini, PT Jaya Konstruksi-TPJ KSO mengerjakan dari dua arah, yakni Sirombu-Oyo dan Afulu Oyo.
Terkait progres, General Supertintendent PT Jaya Konstruksi-TPJ KSO Sunarjo menjelaskan, baik dari Sirombu hingga Oyo di wilayah Nias Barat dan dari Afulu hingga Oyo berjalan sesuai target dan pihaknya akan terus bekerja menyelesaikan jalan lingkar luar Nias ini pada tahun 2024.
Tak sabar lagi untuk bisa menikmati jalan mulus keliling Pulau Nias. (HRZ/FDH)
Baca Juga: Bupati Nias Utara: Sejak Kemerdekaan, Jalan Sirombu-Afulu Tak Terjamah