JAKARTA, LINTAS – Para nelayan yang tergabung dalam Koperasi Nelayan Putra Pantai Utara di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, menyampaikan usulan agar pemerintah membangun infrastruktur berupa pengaspalan jalan sejauh 1,5 kilometer.
Merespons hal ini, Pemerintah Kabupaten Nias Utara telah mengusulkan nelayan Pantai Muara Sohahau, Dusun II, Desa Sihene’asi, Kecamatan Lahewa, sebagai penerima Paket Ekonomi Daerah dan akan ditindaklanjuti pada TA 2025.
Dengan penyediaan sarana infrastruktur tersebut, hasil tangkapan nelayan bisa dengan mudah didistribusikan ke daerah lain.
Ketua Koperasi Putra Pantai Utara Trisman Gea menyampaikan hal tersebut kepada Majalahlintas.com, Sabtu (8/6/2024), lewat percakapan melalui layanan pesan Whatsapp. Menurut Trisman, usulan mereka itu sudah disampaikan kepada pemerintah melalui Dinas Perikanan Kabupaten Nias Utara.
“Tangkapan nelayan setiap hari rata-rata 8 ton. Karena itu, beberapa sarana dan infrastruktur yang kami sangat butuhkan adalah sarana dan prasarana jalan. Kondisi sekarang, jalan masih status pengerasan sepanjang lebih kurang 1,5 km. Untuk itu agar dilakukan peningkatan badan jalan dengan diaspal. Dengan begitu, pendistribusian ikan hasil tangkapan kami bisa diangkut langsung ke berbagai daerah menggunakan mobil,” kata Trisman.
Selain itu, kata Trisman, nelayan membutuhkan pembangunan tambatan perahu, perluasan tempat penjualan ikan, sarana air bersih, penambahan armada kapal penangkapan ikan, serta pembangunan Unit Pengolahan Ikan (UPI).
Kepala Dinas Perikanan Nias Utara Sabar Jaya Telaumbanua, yang dihubungi Majalahlintas.com dari Jakarta, Sabtu, mengatakan, bahwa benar, produktivitas nelayan Koperasi Putra Pantai Utara cukup tinggi.
Dijelaskan Sabar, rata-rata hasil tangkapan nelayan di koperasi ini bisa mencapai lebih kurang 350-500 ton per tahun. Adapun pengolahan ikan asap rata-rata sebesar kurang lebih 20 ton per tahun.
“Ini merupakan salah satu koperasi nelayan terbaik produktivitasnya di Kabupaten Nias Utara. Untuk mempertahankan mutu hasil tangkapan, pada 2022 koperasi ini menerima bantuan cold storage dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dengan kapasitas 5 ton per hari,” ujar Sabar.
Bantuan cold storage tersebut, kata Sabar, merupakan hasil perjuangan dan audiensi langsung dari Pemerintah Kabupaten Nias Utara, yaitu Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu Kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Kementerian Kelautan dan Perikanan. Akhirnya permohonan dikabulkan dan sarana dimanfaatkan dengan baik oleh Koperasi Nelayan Putra Pantai Utara.
Pada 2025, kata Sabar, kawasan nelayan Pantai Muara Sohahau, Dusun II, Desa Sihene’asi, Kecamatan Lahewa, telah diusulkan menjadi penerima program Paket Ekonomi Daerah untuk pembangunan dan peningkatan badan jalan dan sarana pendukung lainnya.
“Bahkan, hasil koordinasi yang dilakukan pada Divisi Lembaga Permodalan Usaha Kelautan dan Perikanàan (LPMUKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI pada hari Jumat, 7 Juni 2023, dua dari anggota koperasi nelayan ini, yang telah mengajukan permohonan, akan segera mendapat bantuan permodalan sebesar kurang lebih 300 juta untuk pengembangan usaha di bidang kelautan dan perikanan,” kata Sabar.
Tangkapan Melimpah
Trisman mengatakan, pada Sabtu, 8 Juni 2024, para nelayan yang tergabung di Koperasi Putra Pantai Utara dengan 11 unit kapal hanya melaut selama 6 jam memperoleh tangkapan ikan tongkol sebanyak lebih kurang 8 ton.
“Penangkapan kami peroleh setelah melaut di sekitar perairan Kecamatan Lahewa,” ujarnya.
Hasil tangkapan sebanyak itu, kata Trisman, akan segera dikirim dan dipasarkan ke Kabupaten Nias Barat, Kota Gunungsitoli, dan pasar-pasar lokal serta penggalas ikan yang keliling di wilayah Kabupaten Nias Utara.
“Saat ikan banyak, harga ikan sangat turun bisa mencapai Rp 7.000 per kg dari biasanya Rp 15.000. Bahkan, di saat-saat tertentu, ikan tidak habis terjual,” kata Trisman.
Para nelayan sangat membutuhkan dukungan pemerintah beserta pemangku kepentingan terkait agar memfasilitasi pemasaran hasil tangkapan nelayan ke luar daerah. Bahkan bila memungkinkan, kata Trisman, bisa dikirim keluar untuk ekspor.
“Informasi pasar sangat menentukan bagi kami. Dengan harga ikan yang kompetitif, bisa membantu para nelayan yang tergabung dalam Koperasi Putra Pantai Utara dapat meningkat pendapatannya. Ini berdampak pada kesejahteraan dan peningkatan perekonomian sehingga mampu menyekolahkan anak-anak ke jenjang pendidikan yang lebih baik,” kata Trisman. (HRZ)
Baca Juga: Nias Utara Butuh Infrastruktur, Bupati Amizaro Waruwu Temui Menteri PUPR