Jakarta – 3.643 hunian tetap (huntap) di Provinsi Sulawesi Tengah selesai dibangun. Hunian itu dibangun untuk warga yang kehilangan tempat tinggalnya akibat bencana alam gempa bumi yang disertai tsunami dan likuifaksi di tahun 2018.
“Pembangunan ini setara 45 persen dari total rencana 7.682 unit huntap. Huntap yang sudah jadi, telah dihuni para penerima manfaat,” tutur Sekjen Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah dikutip Senin (23/5/2022).
Fatah mengungkapkan 55 persen huntap lainnya ditargetkan selesai pada 2023.
“Kami mengharapkan dukungan pemerintah daerah untuk dapat menyelesaikan permasalahan lahan hingga akhir Juni 2022, agar target penyelesaian seluruh kegiatan fisik pada Desember 2023 dapat tercapai,” paparnya.
Adapun pembangunan hunian tetap di Sulawesi Tengah dilakukan di tiga kabupaten/kota yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.
Kota Palu
Kementerian PUPR membangun 230 unit huntap di kawasan Duyu, 1.056 unit di wilayah Tondo 2, 1.056 unit di kawasan Talise, 663 unit di wilayah Petobo.
Kemudian 52 unit di kawasan Huntap Satelit Baleroa, 45 unit di kawasan Huntap Mandiri Kota Palu Tahap 1, dan 223 unit di kawasan Huntap di Kawasan Huntap Mandiri Kota Palu Tahap 2A serta 45 unit di Kawasan Lere Tahap 2C.
Kabupaten Sigi
Pada wilayah ini dibangun 400 unit huntap tahap 1A di Kawasan Pombewe, sebanyak 205 unit huntap tahap 1B, dan tahap 2A sejumlah 40 unit.
Lalu sebanyak 125 unit huntap Satelit Tahap 1B di Lembara dan Salua, berlanjut 472 unit huntap tahap 2B di Bangga, Sibalaya Utara, dan Sibaya Selatan yang masih dalam tahap persiapan.
Kabupaten Donggala
Pada wilayah ini 622 unit huntap satelit dan prasarana dasar permukiman tahap 1B telah selesai.
Pembangunan juga dilakukan pada 377 unit huntap satelit dan prasarana dasar permukiman tahap 2A, serta 135 unit huntap tahap 2B masih dalam proses persiapan.
Fattah mengungkapkan, Kementerian PUPR turut menggandeng Non-Goverment Organization (NGO) dalam proses pendirian huntap tersebut.
Adapun NGO Yayasan Budha Tzu Chi telah membangun 1.500 unit di kawasan Tondo, dan 500 unit di Kabupaten Sigi.
“Apa yang dilakukan NGO ini menginspirasi kami untuk berkarya lebih baik,” pungkasnya. (*)
Baca juga: Bantuan Pembiayaan Perumahan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Terus Ditingkatkan