LRT Jabodebek kini menghadirkan inovasi baru sebagai layanan transportasi otomatis berbasis rel pertama di Indonesia yang beroperasi tanpa masinis. Meskipun otomatis, kehadiran Train Attendant menjadi kunci penting dalam menjaga kenyamanan dan keamanan perjalanan penumpang.
Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96, Train Attendant LRT Jabodebek mencerminkan dedikasi dan semangat pemuda Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaik di sektor transportasi publik. Mereka adalah garda depan yang hadir dalam setiap perjalanan, memastikan penumpang merasa aman dan nyaman.
Menurut Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, kehadiran Train Attendant menambah sentuhan manusiawi yang tidak tergantikan oleh teknologi. Meskipun operasional LRT Jabodebek sepenuhnya otomatis, kehadiran mereka di kereta tetap diperlukan untuk memastikan kelancaran, membantu penumpang, dan mengantisipasi situasi darurat.
Sebagai bentuk komitmen LRT Jabodebek, 122 Train Attendant bersertifikasi siap melayani dan mendukung operasional layanan. Tugas mereka tidak hanya memantau situasi di dalam kereta, tetapi juga melaksanakan prosedur manual jika terjadi kendala teknis. Selain itu, mereka dilatih untuk memberikan bantuan langsung kepada penumpang dan menjalankan operasi manual saat dibutuhkan.
“Menjadi Train Attendant di LRT Jabodebek berbeda dengan profesi masinis. Para kandidat menjalani pelatihan intensif selama enam bulan yang mencakup teori, praktik, serta studi kasus, sebelum mengikuti ujian sertifikasi,” ujar Mahendro.
Mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2017 yang diperbarui melalui Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2023, calon Train Attendant harus memenuhi syarat kesehatan jasmani, rohani, serta tidak menderita buta warna.
Sertifikasi ini diberikan untuk awak sarana perkeretaapian otomatis (ASP otomatis) agar mereka siap mengambil alih kendali dalam situasi darurat.
Selain memastikan keamanan, para Train Attendant juga bertugas memberikan perhatian khusus kepada penumpang prioritas seperti ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas. Di setiap perjalanan, mereka siap memberikan informasi, membantu penumpang, serta menghadirkan rasa nyaman dan aman sepanjang perjalanan.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman bagi setiap penumpang. Kehadiran Train Attendant adalah bentuk nyata dari dedikasi kami dalam menghadirkan layanan berkualitas dengan sentuhan manusia,” tambah Mahendro.
Train Attendant di LRT Jabodebek tidak hanya menghadirkan teknologi canggih dalam transportasi, tetapi juga layanan penuh empati. Ketika teknologi dan sentuhan manusia berkolaborasi, perjalanan dengan LRT Jabodebek menjadi lebih dari sekadar sarana transportasi, melainkan sebuah pengalaman yang menghadirkan rasa aman, nyaman, dan dihargai bagi setiap penumpang. (CHI)
Baca Juga: Pembangunan Dua Terowongan MRT Selesai, Hubungkan Stasiun Glodok dan Kota