Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
9 November 2024
Home Berita Tingkatkan Layanan Prima, ASDP Luncurkan Program “Say No to Calo”

Tingkatkan Layanan Prima, ASDP Luncurkan Program “Say No to Calo”

Share

JAKARTA, LINTAS — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meluncurkan program “Say No to Calo”. Program ini efektif berlaku mulai Senin (1/7/2024) di empat pelabuhan utama, yaitu Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk. Program ini dilaksanakan dalam rangka menghadirkan layanan penyeberangan prima, aman dan nyaman, bagi seluruh pengguna jasa.

Dari siaran pers yang dikutip Lintas dari website ASDP Indonesia, Senin (8/7/2024), implementasi program ini, menurut Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, yakni manajemen secara aktif dan berkelanjutan melakukan sosialisasi pembelian tiket ferry secara daring via aplikasi Ferizy.

Hal ini terbukti telah memberikan banyak manfaat bagi pengguna jasa antara lain lebih cepat dan dapat meminimalisasi antrean di pelabuhan.

“Digitalisasi pembelian tiket penyeberangan Ferry ini merupakan bukti komitmen atas transformasi digital yang dilakukan ASDP dalam lima tahun terakhir untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna jasa,” ujarnya.

Apalagi, ASDP semakin gencar dalam penerapan reservasi tiket secara daring di cabang melalui aplikasi ataupun website trip.ferizy.com. Saat ini terdapat 28 pelabuhan yang telah menerapkan pemesanan tiket online yaitu Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Lembar, Padangbai, Jepara, Karimun Jawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalian, Pagimana, Gorontalo, Galala, Hunimua, Waipirit, Namlea, Batulicin, Tanjung Serdang, Bajoe, dan Kolaka.

Berantas Praktik Calo

Memperkuat reservasi tiket via Ferizy tersebut, manajemen pun merancang program “Say No to Calo” yang bertujuan melindungi pengguna jasa dari praktik percaloan.

“Kehadiran calo berdampak negatif terhadap pelayanan prima di pelabuhan di antaranya ketidaknyamanan penumpang karena mendapatkan tiket dengan harga yang melambung sangat tinggi dari harga resmi. Selain itu, banyak pengguna jasa melaporkan yang mengalami kerugian saat membeli tiket via calo karena boarding pass tidak dapat digunakan saat masuk ke pelabuhan. Hal ini tentu menjadi concern kami untuk dibenahi,” tutur Shelvy.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menargetkan pembangunan akses pejalan kaki atau jembatan layang (Skywalk) di kawasan Bakauheni Harbour City (BHC) di Bakauheni, Lampung Selatan rampung pada Juni mendatang. | Dok/ASDP

Untuk itu, ASDP meningkatkan patroli di pelabuhan dan menerapkan sistem geofencing yang memastikan pembelian tiket hanya bisa dilakukan melalui loket resmi dan aplikasi Ferizy. Hanya penumpang dengan tiket resmi yang dapat masuk ke area pelabuhan, berkat filterisasi ketat di titik masuk.

ASDP juga mempermudah pembelian tiket melalui layanan tiket daring Ferizy karena saat ini sudah tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Pemesanan tiket feri pun sekarang bisa dilakukan hingga 60 hari sebelum keberangkatan lewat aplikasi Ferizy, dengan pembayaran via transfer bank, virtual account, atau e-wallet.

Melalui mekanisme transfer bank dan virtual account tersedia layanan Bank BRI, Mandiri, BNI, dan BCA, hingga layanan e-wallet seperti LinkAja, ShopeePay, OVO, dan Dana. Ini memudahkan pengguna karena dapat memilih metode yang paling nyaman sesuai kebutuhan masing-masing.

“Dengan kemudahan ini, kami sangat mengharapkan kerjasama dan konsistensi pengguna jasa dan seluruh masyarakat agar tidak lagi membeli tiket melalui calo. Dengan komitmen kuat dari ASDP dan partisipasi aktif dari para pengguna jasa, mari bersama-sama ciptakan pelabuhan yang bebas calo, aman, dan nyaman bagi semua,” tegas Shelvy. (HRZ)

Baca Juga: KA Bandara Kualanamu-Medan, Primadona Transportasi Nirmacet

Oleh:

Share

Leave a Comment

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.