Home Fitur Tikungan “Flyover” di India Hampir 90 Derajat, Salah Siapa?

Tikungan “Flyover” di India Hampir 90 Derajat, Salah Siapa?

Share

Baru-baru ini, jagat dunia maya dihebohkan dengan video jembatan layang (flyover) yang dibangun dengan tikungan hampir 90 derajat.

Dari berbagai sumber, malakonstruksi atau kesalahan desain konstruksi itu terjadi di India, tepatnya di Aishbagh.

Dikutip NDTV.com, dampak dari kesalahan konstruksi yang menggegerkan dunia konstruksi global, Pemerintah Madhya Pradesh pada Sabtu (15/6/2025) menangguhkan tujuh insinyur yang terlibat, termasuk dua insinyur kepala Departemen Pekerjaan Umum (Public Works Department/PWD).

Otoritas setempat menilai Jembatan Layang Kereta Api (Rail Over Bridge/ROB) baru tersebut memiliki belokan tajam yang tak lazim.

“Saya memperhatikan kelalaian serius dalam pembangunan ROB Aishbagh dan memerintahkan penyelidikan. Berdasarkan laporan investigasi, tindakan diambil terhadap delapan insinyur PWD,” tulis Kepala Menteri Mohan Yadav di X, Sabtu (15/6/2025).

Tujuh insinyur—termasuk dua insinyur kepala—ditangguhkan dengan efek langsung, sementara penyelidikan departemen akan dilakukan terhadap seorang insinyur pengawas yang telah pensiun, tambahnya dikutip NDTV.

Badan konstruksi dan konsultan desain telah dimasukkan dalam daftar hitam. Sebuah komite juga dibentuk untuk melakukan perbaikan pada jembatan layang tersebut.

“Jembatan ini baru akan diresmikan setelah perbaikan selesai,” kata Mohan.

Penelusuran majalahlintas.com, jembatan ini dibangun dengan anggaran Rs 18 crore (sekitar Rp36 miliar). Ditujukan untuk meningkatkan konektivitas antara Mahamai Ka Bagh, Pushpa Nagar, kawasan stasiun dan New Bhopal—memberi manfaat bagi 300.000 warga.

Cuplikan konstruksi jembatan layang dengan sudut hampir 90 derajat di India. | Tangkapan layar berita video CNN.

Masih menurut NDTV.com, pejabat terkait pembangunan jalan layang yang menghebohkan tersebut berargumen bahwa desain belokan tajam terpaksa dipilih akibat keterbatasan lahan dan keberadaan stasiun metro di sekitarnya.

“Jika ada sedikit tambahan lahan, belokan 90 derajat itu bisa diubah menjadi lengkungan,” ujar pejabat tersebut.

Komentar Warganet

Tidak hanya warga lokal, warganet dari seluruh dunia menyampaikan kritik soal pembangunan jembatan layang tersebut. Tak sedikit juga yang memberikan komentar bernada olok-olok.

Berita video dari CCN.Indonesia ramai mendapatkan respons dari warganet.

Akun Alfarisi HN Burger mengatakan, “Untungnya buat kita, harus dicontoh kalau yang enggak becus itu dipecat.” Ia menanggapi cuitan akun sebelumnya yang mempertanyakan apa gunanya berita ini buat bangsa Indonesia.

Warganet lain pun menimpali. “Untuk kasih info bahwa India tidak selamanya hebat, dan kita masih harus bersyukur punya insinyur yang hebat dan kerja benar. India terkenal dengan IT nomor 1 di dunia, tapi untuk pembangunan mereka 0 literasi,” ujar akun Aditya Tama Putra.

Ada juga warganet yang meluruskan bahwa jalan layang itu tidak betul 90 derajat, tetapi hampir 90 derajat.

Hikmat di Balik “Kesalahan”

Para insinyur dan pekerja bidang konstruksi pasti menjadikan ini sebagai pembelajaran yang sangat berharga. Adagium “belajar dari setiap kesalahan” sudah menjadi prinsip universal.

Fasilitas umum seperti jalan layang memang tidak boleh dibangun secara sembarangan. Diperlukan berbagai perhitungan dan kajian serius dengan menerapkan berbagai bidang keilmuan. Sebab, jika tidak, bisa membahayakan nyawa penggunanya.

Kita masih ingat bagaimana Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur (2022), harus dibangun ulang setelah terjadi Tragedi Kanjuruhan dengan korban 135 tewas. Pagar pembatas dan sistem evakuasi diredesain, dari beton total menjadi pagar besi yang bisa dibuka darurat sehingga sirkulasi penonton lancar.

Begitu juga dengan kegagalan struktur Jembatan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (270 meter) ambruk pada 2011 (26 tewas). Jembatan itu dibangun kembali dengan desain baru menggunakan teknologi anti-oscillation.

Pepatah bahwa ada hikmat di balik setiap kecelakaan agaknya relevan dengan peristiwa malakonstruksi di India ini. (HRZ)

Share