Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
13 February 2025
Home Profil Tambos Martahan Nainggolan: Tim Solid adalah Kunci

Tambos Martahan Nainggolan: Tim Solid adalah Kunci

Share

Seberat apa pun masalah yang dihadapi, asal ada ikhtiar dan semangat kebersamaan dalam sebuah tim yang solid, niscaya akan diperoleh hasil yang maksimal. Perlahan tapi pasti, satu demi satu permasalahan terselesaikan. 

Setelah sukses menjalankan tugas dari PPK 2.9 PJN Wilayah II Provinsi Sumatera Utara Tambos Martahan Nainggolan, ST, MT, kembali mendapatkan tantangan baru menjadi PPK 4.5 Wilayah IV Provinsi Sumatera Utara. Salah satu pekerjaan yang menantang adalah paket Underpass Gatot Subroto Medan. Saat artikel ini dibuat, paket underpass itu sedang dalam tahap penyelesaian. 

Bagi Tambos, pekerjaan yang letaknya tepat di tengah kota metropolitan Medan adalah tantangan tersendiri. Proses pembangunan jalan lintas bawah (underpass) yang tepat berada di depan Mal Manhattan Square, Medan, itu pun berlangsung lancar dan optimistis bisa selesai sesuai target pada 2024 ini. 

Sebagai PPK 2.9, Tambos sebelumnya telah sukses menangani Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Danau Toba untuk Konektivitas 7 Kabupaten pada tahun anggaran 2020. Lalu di tahun yang sama menyelesaikan Penanganan Jalan Akses Wisata Rohani Sibeabea, Samosir.  

“Kami juga dipercaya untuk mengerjakan Penggantian Jembatan Aek Tano Ponggol dengan multiyear contract (MYC) sejak 2020 dan, Puji Tuhan, bisa selesai pada 2022. Kemudian Beautifikasi Jembatan Aek Tano Ponggol pada 2022,” kata Tambos, alumni SMP Negeri 2 Tarutung (1997) ini. 

Atas pekerjaan tersebut, Pemerintah Kabupaten Samosir memberikan apresiasi dengan menggelar acara adat mangulosi, memakaikan ulos. Tambos juga mendapatkan piagam penghargaan yang langsung diserahkan oleh Bupati Samosir Vandika T Gultom.  

Bupati Samosir menyerahkan piagama penghargaan kepada Tambos Nainggolan. | Dok. Pribadi

Mengawali kepindahan ke PPK 4.5, ayah empat putri, yakni Gloria Anabella (10), Gusselyn Rahel (8), Sere Nauli (5), dan Sheryl Hasian (3), ini dipercaya menyelesaikan paket pembangunan Drainase Batas Kota Binjai–Kota Medan–Belawan (TA 2023).  

Pekerjaan lain, yaitu paket Inpres Jalan Daerah (IJD) berupa Preservasi Jalan Durin Tonggal–Sugau (Kuta Kepar), Kecamatan Pancur Batu di Kabupaten Deli Serdang (TA 2023) juga sudah selesai. Termasuk Preservasi Jalan Jembatan Batas Kota Binjai–Kota Medan–Kuala Namu–Lubuk Pakam (e-katalog) (TA 2024). 

Karier di PUPR 

Suami dari dr Imelda Sibarani tersebut bekerja di Kementerian PUPR berawal saat menjadi tenaga honorer pada 2009. Setahun kemudian pada 2010, lulusan Sarjana Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara (USU) 2008  ini diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Sebelum studi Teknik Sipil di USU, Tambos juga menyelesaikan studi di Politeknik Medan dan lulus pada 2004. 

Kemudian pada 2011, ia menjabat sebagai Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan dan Program hingga 2013.  

“Tahun 2016, saya mendapatkan tugas belajar di Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jawa Barat selama 2 tahun, hingga 2018,” ujarnya. 

Setelah itu, pada 2019, Tambos dipromosikan sebagai Pelaksana Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Muda. Lalu pada 2020 hingga sekarang, sebagai PPK. 

Dari berbagai proyek yang dikerjakan Tambos, paket di wilayah Samosir saat menjadi PPK 2.9 Provinsi Sumatera Utara sangat berkesan.  

“Penanganan Jalan Akses Wisata Rohani, Samosir, merupakan yang paling berkesan. Sebab, kini bisa dinikmati oleh siapa pun yang berkunjung di Bukit Sibea-Bea dengan Patung Yesus Kristus. Begitu juga Penggantian Jembatan Aek Tano Ponggol (MYC) sebab menjadi salah satu ikon di Kabupaten Samosir hingga kini,” ujar alumni SMA Negeri 1 Tarutung tahun 2000 itu. 

Dengan kehadiran Jembatan Aek Tano Ponggol, yang dilengkapi dengan tugu Dalihan Na Tolu, masyarakat Samosir kini bisa langsung ke Pulau Sumatera tanpa melalui kapal. Begitu sebaliknya, wisatawan yang datang ke Samosir bisa langsung tiba lewat jembatan ini. 

Kunci Sukses  

Sejak kecil, Tambos sudah dididik oleh kedua orangtuanya untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab, disiplin, mandiri, dan selalu bersyukur.  

Lewat nilai-nilai dari orangtua itulah Tambos bertumbuh dan menjadi orang yang selalu mengambil tanggung jawab dan mempertanggungjawabkannya hingga tuntas. 

“Bapak dan Ibu saya sangat peduli kepada pendidikan anak-anak mereka. Kami dididik untuk disiplin dan jujur serta kerja keras. Termasuk kami juga diajarkan untuk tidak lupa berdoa dan bersyukur kepada Tuhan. Itu yang membuat kami menjadi kuat,” kata putra dari pasangan Ir. Bloner Nainggolan dan Ratna Manurung ini. 

Tambos tidak memungkiri bahwa apa yang dicapainya dalam karier kini adalah terjadi karena ada tim yang memiliki misi dan visi yang sama di setiap paket pekerjaan. 

“Kalau tidak ada tim yang solid, semua tak mungkin bisa terselesaikan dengan baik. Saya sangat bersyukur memiliki tim yang hebat dan luar biasa sehingga setiap permasalahan yang ada selalu saja bisa kami lewati. Kuncinya ada pada tim yang solid,” kata Tambos. 

Beradaptasi 

Pindah ke PPK 4.5 dengan wilayah kerja di Kota Medan, bagi Tambos merupakan tantangan tersendiri. 

“Di Samosir, saya bertemu masyarakat yang memiliki karakter tidak terlalu mau tahu. Masyarakat di kawasan itu memegang teguh tradisi dan budaya nenek moyang mereka dan cenderung homogen. Ketika di Medan, kami menghadapi masyarakat multisuku, multibahasa, dan multi latar belakang sehingga kami perlu beradaptasi,” ujarnya. 

Penyesuaian diri yang dilakukan Tambos, misalnya, ketika ada pembebasan lahan di proyek Underpass Gatot Subroto, masyarakat terdampak langsung membawa pengacara dan mempertanyakan terkait hak-hak mereka. 

“Otomatis dengan begitu kami harus mempersiapkan diri dan harus menguasai berbagai aturan sehingga apa pun tuntutan masyarakat bisa kami respons dengan baik. Hal ini yang tidak kami temui ketika masih bertugas di daerah Samosir,” ujarnya. 

Sejauh ini, setiap permasalahan yang ada, berkat tim yang solid, Tambos bisa selesaikan. Termasuk misalnya dalam hal penataan lalu lintas akibat pekerjaan Underpass Gatot Subroto. Tambos bersama penyedia jasa harus lebih memberikan perhatian serius (concern) terkait metode pekerjaan yang diambil.  

“Sebab, salah memilih dalam metode pekerjaan itu bisa berdampak pada kemacetan lalu lintas. Oleh sebab itu, kami harus berkoordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan Provinsi Sumut dan Pemerintah Kota Medan serta Kementerian Perhubungan dan Korlantas. Sebelum mengambil keputusan, kami harus mempresentasikan dulu manajemen lalu lintasnya bagaimana sehingga setelah ada persetujuan dan sesuai, baru kami terapkan. Puji syukur, terkait manajemen lalu lintas yang kami terapkan di lapangan untuk pembangunan underpass ini cenderung lancar sesuai dengan apa yang kami prediksi,” kata Tambos, kakak dari  Tasya Clarissa Nainggolan itu. 

Begitulah kiat yang dipakai Tambos untuk mengatasi segala kendala yang ia temukan di lapangan. Diakuinya, banyak sekali hal yang bisa disampaikan secara teoretis, tetapi belum tentu bisa diimplementasikan di lapangan.  

Karena itu, ia selalu bersabar dan selalu tekun dalam setiap pekerjaan. Dengan cara itu, ia bersama tim selalu mampu menemukan trik dan cara memecahkan suatu masalah.  

“Jadi, memang itu menjadi poin di kami. Dengan niat dan spirit yang baik, kami melakukan hal yang benar. Dengan semangat itu, kami bisa menghadapi segala polemik,” ujarnya. 

Keluarga 

Di balik semua pencapaian yang diperolehnya, Tambos percaya, ada doa-doa tulus dari keluarganya. Ada istri yang selalu setia dan menjadi pendukungnya dan keempat buah hatinya yang terus menjadi penyemangatnya. 

Karena itu, setiap ada momen libur, Tambos selalu tidak menyia-nyiakan untuk selalu bercengkerama dengan keluarga. “Saat di rumah, waktu bercengkerama dengan istri dan anak-anak digunakan maksimal. Saling pengertian dan komunikasi yang baik menjadi kunci utama sehingga tercipta keharmonisan dan kerukunan,” kata Tambos. 

Untuk menjaga kesehatan, Tambos hanya menjaga pola makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dengan waktu makan yang teratur. 

Bagi Tambos, bekerja di Kementerian PUPR adalah jalan hidupnya. Karena itu, tak ada alasan bagi dirinya untuk bekerja setengah-setengah. “Kepercayaan dari pimpinan yang dipercayakan kepada saya, apa pun itu, harus saya laksanakan dengan penuh dedikasi,” ujarnya. 

Keberadaannya di Kementerian PUPR sebagai skrup kecil untuk peningkatan kualitas kemantapan jalan dan peningkatan ketersediaan jaringan jalan yang mendukung pengembangan wilayah di Indonesia. 

Selamat berkarya dan memberikan yang terbaik buat negeri, Bang Tambos!. (HRZ)

Baca Juga: Tambos Nainggolan, Sosok di Balik Jembatan Aek Tano Ponggol

Oleh:

Share

Leave a Comment

ARTIKEL TERKAIT

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.