JAKARTA, LINTAS – Sebuah speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate, Maluku Utara, meledak saat berlayar dalam misi evakuasi pada Minggu (2/2/2025) malam sekitar pukul 00.00 WIT.
Akibat insiden tiga orang dinyatakan tewas, sementara seorang wartawan Metro TV bernama Sahril Helmi masih dinyatakan hilang.
Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Malut, Kombes Pol Azhari Juanda, mengonfirmasi bahwa speedboat tersebut membawa 11 anggota tim evakuasi yang tengah menuju perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, untuk menolong nelayan yang mengalami mati mesin.
“Speedboat yang membawa 11 anggota tim evakuasi itu berangkat menolong nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan,” ujar Azhari saat dihubungi, Senin (3/2/2025) dikutip dari Antara.
Korban Jiwa
Akibat ledakan tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, yaitu anggota Ditpolairud Polda Malut Bharatu Mardi Hadji serta dua anggota Basarnas, Fadli M Malagapi dan M Riski Esa.
Sementara itu, Sahril Helmi, jurnalis Metro TV, masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.
Sebanyak tujuh korban selamat berhasil dievakuasi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis. Mereka adalah:
- Kasi Ops Basarnas, M Syahran Laturua
- Ryan Azur Ali (PNS SAR Kota Ternate)
- Hamja Djirun (PNS SAR Kota Ternate)
- Darmanto Rauf (PNS SAR Kota Ternate)
- Maretang (PNS SAR Kota Ternate)
- Bripka Irwan Idris (anggota Ditpolairud Polda Malut)
- Bripda Putra Nusantara Ruslan (anggota Ditpolairud Polda Malut)
Para korban selamat awalnya ditemukan oleh kapal cepat KM Cantika Lestari 10 yang sedang berlayar dari Pelabuhan Gita menuju Manado.
Mereka kemudian dievakuasi ke Pelabuhan Gita dan mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Payahe sebelum akhirnya dipindahkan ke Ternate menggunakan KM Pandudewanata.
Hingga saat ini, pencarian terhadap korban hilang masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Pihak berwenang juga tengah menyelidiki penyebab ledakan speedboat tersebut.
Investigasi
Sementara itu Kepala Basarnas Kusworo memerintah investigasi peristiwa meledaknya kapal cepat Kantor SAR Ternate yang menewaskan tiga anggota tim SAR gabungan saat melaksanakan tugas kemanusiaan di Perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
“Tim investigasi Basarnas Pusat rencananya siang ini akan diberangkatkan ke Ternate,” kata Kusworo di Jakarta, Senin.
Dia menegaskan investigasi ini tidak hanya untuk menyelidiki penyebab meledaknya kapal cepat RIB 04 Kantor SAR Ternate hingga menelan korban jiwa, tetapi juga untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan operasi SAR, sehingga hal serupa jangan sampai berulang kembali di kemudian hari.
“Operasi SAR-nya apakan sudah sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur), kompetensi rescuer, kondisi kesiapan alutsista seperti kapal, pesawat, helikopter. dan peralatan lainnya di Ternate,” kata dia.
Terlepas dari itu semua, Jenderal bintang tiga TNI Angkatan Udara ini menyampaikan duka cita mendalam atas tewasnya tiga tim SAR gabungan dan sejumlah anggota lainnya yang Mangalami peristiwa nahas itu.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 00.00 WIT saat tim SAR gabungan sedang dalam misi penyelamatan dua nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita. Hingga kini, penyelidikan dan pencarian korban hilang masih berlangsung. (*/CHI)
Baca Juga: 40 Persen Pendapatan MRT Jakarta Disumbang dari Naming Right