Bekasi, Lintas – Sistem buka-tutup berpotensi diterapkan di Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) saat mudik dan balik Lebaran 2023. Pemberlakuan sistem buka-tutup di Jalan Layang MBZ bersifat situasional, seperti bila terjadi kepadatan.
Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) Yoga Tri Anggoro menyampaikan itu Senin (3/4/2023). Hal ini diungkapkan saat konferensi pers di Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC), Jati Asih, Bekasi, Senin (3/4/2023).
Jalan Tol MBZ menjadi salah satu perhatian PT Jasa Marga (Persero) Tbk pada periode mudik Lebaran 2023. Terlebih, jalan layang sepanjang 37 km tersebut tidak memiliki rest area.
“Kepadatan di MBZ ini buat concern tinggi buat kami. Apalagi, tidak ada rest area. Jika ada kepadatan ini harus segera kami alihkan,” ujar Yoga.
Tutup Akses
Yoga menjabarkan, Tol MBZ terhubung dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Km 48. Jika terjadi kepadatan di Km 48 sepanjang dua sampai tiga km, pihaknya akan menutup akses masuk Tol MBZ di Cikunir.
“Apabila terjadi kepadatan di Km 48 sampai 2–3 km ini, itu otomatis tiga akses masuk di Cikunir ke ruas MBZ akan kami tutup. Kami akan alihkan ke bawah (Jalan Tol Jakarta-Cikampek),” jelasnya.
Selain itu, MBZ juga akan ditutup jika terjadi kecelakaan. Namun, kewenangan buka-tutup Jalan Tol MBZ tetap berada di Kepolisian.
Pengendara diimbau menyiapkan kebutuhan mulai dari kecukupan BBM, makanan, dan minuman bila hendak melalui Jalan Tol MBZ saat periode mudik nanti. (BAS)
Baca Juga:
Bahaya Angin Samping di Jalan Layang