Lintas – Jalan layang dibangun untuk memperlancar arus kendaraan. Maka, tak heran bila laju kendaraan yang berada di jalan layang cukup kencang. Namun, ada satu bahaya yang mengintai di jalan layang, yakni angin samping.
Angin samping (side wind) adalah angin yang mengarah ke samping kendaraan. Embusan angin samping bisa membahayakan pengguna jalan, terutama saat berada di jalan layang.
Risiko angin samping di jalan layang
Pada umumnya, embusan angin samping akan terasa bertambah kencang di jalan layang. Hal ini karena jalan layang berada di ketinggian yang cukup jauh dari permukaan tanah. Selain itu, di sekitar jalan layang juga lebih minim struktur bangunan atau pohon yang bisa meredam embusan angin.
Embusan angin samping bisa mempengaruhi keseimbangan berbagai jenis kendaraan di jalan layang. Embusan angin samping yang kencang di jalan layang bisa bahaya karena berpotensi membuat kendaraan bergeser dari lajurnya.
Dampaknya adalah pengemudi mudah untuk kehilangan kendali terhadap kendaraan yang dikemudikannya. Jika kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, dampak yang lebih buruk bisa terjadi, misalnya kendaraan oleng. Risiko kecelakaan pun makin besar.
Cara menghadapi angin samping
Risiko angin samping di jalan layang memang berbahaya. Namun, dampak angin samping bisa diminimalkan. Bagaimana menghadapi angin samping di jalan layang? Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
1. Perhitungkan kisaran embusan angin
Memang, sulit untuk menghitung kecepatan angin di jalan layang. Tapi, kamu bisa memperkirakannya dari benda-benda di sekitar jalan layang. Sesaat sebelum memasuki jalan layang, misalnya, kamu bisa melihat gerakan pohon-pohon di sekitarnya guna mengukur seberapa kuat embusan angin.
2. Patuhi batas kecepatan minimal dan maksimal
Kamu juga wajib mematuhi batas kecepatan minimal dan maksimal di jalan layang. Kendaraan yang melaju dalam kecepatan normal lebih mudah dikendalikan daripada yang melaju kencang. Kecepatan yang terlalu lambat juga berbahaya karena kendaraan di belakang kamu bisa mendekat dalam waktu relatif cepat. Jarak untuk mengerem kendaraan pun terbatas.
3. Jaga jarak aman
Kamu juga harus tetap menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Jarak yang aman memungkinkan kamu bertindak tepat saat situasi berbahaya terjadi.
4. Tetap bersikap tenang
Jika terkena embusan angin samping, kamu harus tetap bersikap tenang. Panik akan justru berpotensi membuat situasi berikutnya lebih berbahaya. Panik, misalnya, dapat mendorong kamu melakukan manuver tiba-tiba.
5. Tetap waspada
Selalu waspada saat mengemudikan kendaraan di jalan layang. Embusan angin samping bisa saja datang secara tiba-tiba. Lengah sedikit bisa berakibat fatal. (SA)
Baca juga:
Tips Menumpang Kapal Laut Saat Cuaca Buruk
Tips Liburan Akhir Tahun dengan Mobil Pribadi