Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
25 January 2025
Home Berita Selama 2015-2022, Kementerian PUPR Selesaikan 36 Bendungan

Selama 2015-2022, Kementerian PUPR Selesaikan 36 Bendungan

Share

Jakarta, Lintas – Dalam waktu hampir 7 tahun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sukses menyelesaikan pembangunan 36 bendungan. Pembangunan bendungan ini dimaksudkan untuk sumber air irigasi, berpotensi dijadikan pembangkit listrik, pengendalian air, dan pariwisata.

Demikian disampaikan Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Adenan Rasyid, lewat rilis yang diterima Selasa (23/5/2023).

Disebutkan, pada 2022, diresmikan 7 bendungan, yaitu Bendungan Semantok (Jatim), Ciawi (Jabar), Sukamahi (Jabar), Sadarwarna (Jabar), Beringin Sila (NTB), Kuwil Kawangkoan (Sulut) dan Tamblang (Bali).

Bendungan Beringin Sila di NTB.

Adapun target penyelesaian 61 bendungan pada 2015-2025 di berbagai wilayah Indonesia, untuk mendukung target ketahanan pangan dan ketahanan air nasional. Bendungan multifungsi yang dibangun bertujuan sebagai sumber air irigasi, air baku, potensial sebagai pembangkit listrik, pengendalian banjir, konservasi air, dan pariwisata.

“Sehingga total pembangunan bendungan dari tahun 2015 sampai 2022 telah diselesaikan 36 bendungan. Selanjutnya pada periode tahun 2023–2025 akan diselesaikan 25 bendungan,” kata Adenan.

Dengan penyelesaian 36 bendungan tersebut, Adenan mengatakan, dapat mengairi sawah seluas 245.103 hektar atau 4 kali luas wilayah Jakarta yang berpotensi meningkatkan produksi padi menjadi 2 juta ton per tahun dan menyediakan tambahan air baku sebesar 17,19 m3 per detik yang dapat memenuhi kebutuhan bagi 10 juta jiwa penduduk.

Meningkatkan Indeks Pertanaman

Adenan mengatakan, untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian tanaman pangan, pemerintah melakukan dua strategi utama, yakni meningkatkan konversi padi ke beras dan meningkatkan indeks pertanaman.

“Dengan penyelesaian 61 bendungan sampai dengan tahun 2024, akan meningkatkan indeks pertanaman dari 143 persen menjadi 200 persen. Layanan air irigasi akan meningkat dari 231 bendungan eksisting sebesar 10,6 persen (761.000 ha) pada tahun 2015 menjadi 19,3 persen (1,4 juta ha sawah irigasi) pada tahun 2024,” kata Adenan.

Selain untuk ketahanan air dan pangan, Adenan menambahkan, dari 187 bendungan yang terbangun hingga tahun 2015, 23 bendungan di antaranya dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan total kapasitas 507.264 MW (Mega Watt). Bendungan-bendungan tersebut antara lain Bendungan Batutegi (28 MW); Jatiluhur (150 MW); dan Bili-Bili (20,1 MW).

“Sedangkan untuk 61 bendungan yang dibangun dari 2015 sampai 2024, terdapat 43 bendungan memiliki potensi tenaga listrik dengan total kapasitas 258,16 MW, antara lain Bendungan Way Sekampung (5,40 MW); Jatigede (110 MW) dan Leuwikeris (20 MW)” tutup Adenan. (HRZ)

Oleh:

Share

Leave a Comment

ARTIKEL TERKAIT

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.