Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
23 January 2025
Home Berita Selain Suplai Air Baku, Bendungan Sidan Juga Jadi Pengendali Banjir di Bali

Selain Suplai Air Baku, Bendungan Sidan Juga Jadi Pengendali Banjir di Bali

Share

JAKARTA, LINTAS — Bendungan Sidan, yang terletak di Kabupaten Badung, Bangli, dan Gianyar, Bali, akan menjadi penyedia air baku bagi 1,3 juta warga. Selain itu, bendungan ini yang ditargetkan selesai 100 persen pada akhir November 2024 ini akan mengendalikan banjir di lahan seluar 108 hektar.

Demikian disampaikan saat Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau pembangunan Bendungan Sidan, Senin (11/11/2024). Turut hadir dalam kunjungan kerja ini, Kepala BWS Bali-Penida Muhammad Noor.

Dikutip dari siaran pers Kementerian PU, Senin (11/11/2024), saat ditinjau progres pembangunan Bendungan Sidan sudah mencapai 96,59 persen.

Menteri PU Dody Hanggodo saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Senin (11/11/2024), meninjau pembangunan Bendungan Sidan di Bali. | Dok. Kementerian PU

“Bendungan Sidan ini merupakan salah satu proyek pembangunan infrastruktur yang menjadi domain dari Kementerian PU, yang sebetulnya pada tahap penyelesaian, tinggal finishing sekian persen lagi untuk bisa dituntaskan 100 persen. Artinya, bisa segera diresmikan dan digunakan untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat, terutama mendukung industri pariwisata,” kata AHY.

Seperti diberitakan majalahlintas sebelumnya, Selasa (22/10/2024), Bendungan Sidan akan mulai diisi air. Seperti disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Sidan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida I Gede Pancarasa, saat ini progres pembangunan Bendungan Sidan secara keseluruhan sudah sebesar 95 persen dan akan mulai diisi air (impounding) dalam waktu dekat.

Baca Juga: Bendungan Sidan Rampung, Dukung Ketersediaan Air Baku di Bali

AHY berharap, pembangunan Bendungan Sidan dapat segera selesai. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Bali dan penunjang kegiatan pariwisata. Terutama yang berada di Kawasan Metropolitan Sarbagita, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan.

“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran Kementerian PU yang telah bekerja pagi, siang, dan malam sejak 2018. Tinggal sedikit lagi, mari kita kawal bersama. Mudah-mudahan anggaran yang dikeluarkan dari uang rakyat ini benar-benar bisa kita wujudkan menjadi bendungan yang bermanfaat dan menjadi kebanggaan masyarakat di Bali. Dan juga menjadi salah satu penguat semangat kita untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat,” tambah AHY.

Pengendalian Banjir

Menteri PU Dody Hanggodo juga berharap, Bendungan Sidan dapat segera memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Terutama pada fungsi penyediaan air baku sebesar 1.750 liter per detik untuk melayani 1.3 juta jiwa dan pengendalian banjir seluas 108 hektar.

“Bendungan yang telah dibangun Kementerian PU memiliki fungsi utama sebagai tambahan ketersediaan air baku untuk masyarakat. Di samping itu, kita membangun bendungan yang salah satu fungsinya juga untuk mengurangi banjir. Hopefully, ke depan banjir akan sangat berkurang sebagai dampak pembangunan bendungan,” ujar Dody.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia menambahkan, di samping memiliki fungsi sebagai penyedia air baku, dan reduksi banjir seluas 108 ha dengan efektivitas reduksi sebesar 3,2 persen atau 5,15 m3/detik, Bendungan Sidan juga memiliki potensi energi listrik.

“Bendungan Sidan juga memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMh) dengan kapasitas 0,65 MW. Kemudian punya potensi PLTS Terapung 20 persen dari luas genangan, dalam 1 ha menghasilkan 1 MW. Sehingga memiliki potensi 8 MW. Kalau kita jumlahkan, potensi energi listrik untuk mendukung swasembada energi sebesar 8,65 MW,” jelas Bob.

Sejumlah pekerja menyelesaikan Bendungan Sidan di Bali. Dalam waktu dekat, bendungan ini akan diisi dengan air. | Dok. Kementerian PU

Pembangunan Bendungan Sidan dilatarbelakangi oleh kebutuhan air baku di Kawasan Sarbagita yang mencapai kapasitas 5.100 liter per detik. Sementara suplai air yang eksisting baru mencapai 50 persen, sisanya 45 persen dari Bendungan Sidan.

“Untuk sisa kebutuhan, Kementerian PU telah mengidentifikasi, dan melakukan perencanaan terkait beberapa infrastruktur penyediaan air baku, yaitu melalui Rencana Sistem Penyediaan Air Baku di Provinsi Bali. Misalnya, Embung Unda yang sudah terbangun dan akan menyuplai air baku di Gianyar sebesar 500 liter per detik. Ada juga long storage OS yang sudah selesai desainnya. Direncanakan, akan mensuplai Gianyar 20 liter per detik, dan Denpasar 80 liter per detik,” kata Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Adenan Rasyid.

“Kami juga sedang mendesain Bendungan Balian dengan rencana suplai air baku bagi Tabanan 70 liter per detik, dan Denpasar 200 liter per detik. Terakhir, long storage Tukad Melangit yang akan menyuplai Gianyar 100 liter per detik, dan Klungkung 50 liter per detik. Sehingga totalnya 970 liter per detik, menutupi atau malah melebihi kekurangan kebutuhan air baku di Bali. Tentu harus kita kawal bersama-sama,” tandas Adenan Rasyid. (HRZ)

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.