Majalengka, Lintas – Pertama kali dalam sejarah, Bandara Kertajati melayani penerbangan haji. Kloter pertama dari Bandara Kertajati telah berangkat menuju Tanah Suci, Minggu (28/5/2023) malam.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni mengemukakan, kloter pertama dari Bandara Kertajati mengangkut 369 orang calon jemaah haji. Pesawat yang digunakan adalah Saudi Arabian Airline jenis Airbus A 330-300.
“Kami selalu memastikan kelaikudaraan setiap pesawat yang akan mengangkut jemaah dalam kondisi baik sebelum terbang,” kata Kristi dalam keterangan tertulis, Senin (29/5/2023).
Kelaikudaraan yang dimaksud meliputi kondisi pesawat, kelengkapan dokumen pesawat, dan lisensi. Tak ketinggalan, kondisi kesehatan pilot dan kru yang bertugas harus dalam kondisi prima.
Sebelumnya, calon jemaah haji yang berasal dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Waktu tempuhnya sekitar 3–4 jam.
“Sekarang, para anggota jemaah, khususnya dari wilayah Ciayumajakuning tidak perlu jauh-jauh lagi ke Bandara Soekarno-Hatta untuk berangkat haji. Mulai saat ini, haji bisa berangkat dari Bandara Kertajati di mana waktu tempuh ke bandara bisa dipangkas dan lebih singkat,” tambah Kristi.
Bandara Kertajati memiliki terminal seluas 96.280 meter persegi. Menurut rencana, sebanyak 8.848 orang calon jemaah haji dari Indonesia akan berangkat langsung ke Madinah dan Jeddah dari Bandara Kertajati tahun ini.
Jemaah itu terbagi menjadi 24 kloter. Kloter terakhir direncanakan akan berangkat pada 22 Juni 2023.
Seperti bandara embarkasi lainnya, Bandara Kertajati turut melayani jemaah lanjut usia yang menjadi prioritas pada tahun 2023. Pada keberangkatan kloter pertama ini, jemaah tertua berusia 93 tahun.
Peningkatan Pelayanan
Sesuai dengan tema Haji Ramah Lansia, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara telah berkolaborasi intensif dengan sejumlah para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait pelayanan haji. Para pemangku kepentingan itu, antara lain Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, PT Angkasa Pura II, Airnav Indonesia dan lain-lain.
Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan pelayanan bagi jemaah lansia di Bandara Kertajati. Peningkatan pelayanan ini mencakup memastikan ketersediaan kursi roda, mobil golf, dan menambah petugas pendamping bagi jemaah berkebutuhan khusus. Pelayanan ini dimulai dari jemaah tiba di bandara sampai dengan tiba di bandara tujuan.
“Dengan terselenggaranya angkutan haji dan umrah dari Bandara Kertajati serta penerbangan reguler internasional Kertajati-Kuala Lumpur tiap hari Minggu dan Rabu, maka kami berharap dapat menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Majalengka,” pungkas Kristi. (BAS)