Jakarta, Info Babel — Jangan pernah merasa seorang perempuan tidak dapat memberikan sesuatu, tetapi berusahalah memberikan yang terbaik dalam berkarya, karena setiap manusia diciptakan dengan talentanya masing-masing, menjadi kunci Rima Qotrun Nada, ST, MT, Kepala Seksi Presevasi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), selama mengemban tugas di PU.
Itulah sepenggal kutipan wawancara online Lintas bersama Rima, Selasa (22/03/2022). Baginya, perempuan juga memiliki kemampuan serupa yang dimiliki laki-laki.
“Jadi, tidak perlu merasa kecil, tetapi selalu berbuatlah yang lebih,” ujarnya.
“Kerja itu jangan memikirkan hasil, tetapi berproseslah dengan baik, tentu hasilnya baik.” Ingatan Rima mengenang nasihat ayah, yang juga seprofesi dengan dirinya menjadi sosok penting selama meniti karier di PU, dukungan selalu diberikan, mulai saat menempuh pendidikan hingga bekerja.
“Panutan saya adalah ayah, beliau sebenarnya sangat berperan, memang ibu yang mendidik. Namun, untuk urusan karier, beliau yang lebih banyak memberi support. Beliau juga selalu memberikan contoh dan nasihat bagaimana melakukan pekerjaan yang baik,” tambahnya.
Figur sang ayah seakan termeterai dalam diri Rima dalam konsistensi juga dedikasinya dalam bekerja. Terpisah dengan keluarga tidak lantas membuat dia tidak fokus pada pekerjaanya di BPJN Bangka Belitung. Komitmennya pada pekerjaan, bukan berarti abai terhadap keluarga. Selama ini dia lebih sering berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan keluarga di Palembang. Dia bersyukur karena sekarang ini teknologi sudah lebih canggih, sehingga tidak perlu lagi mempermasalahkan intensitas pertemuan.
“Ya, kalau sekarang keluarga di Palembang, tetapi saya selalu memisahkan urusan rumah mana, urusan kantor mana. Artinya, kalau saya sudah berada di kantor, total urusannya untuk kantor,” ujarnya.
Sebagai ibu yang mesti meninggalkan anak-anaknya untuk urusan pekerjaan, Rima tidak pernah merasa itu menjadi beban. Baginya, apa yang dilakukannya saat ini adalah sepenuhnya untuk keluarga.
“Anak-anak saya, kan, sekarang sudah pada besar, jadi mereka tidak terlalu mempermasalahkan,” jelas Rima.
Rima berpendapat berpikir dan bertingkah laku positif akan menghasilkan aura positif juga bagi lingkungan di mana kita berada. Bahwa, sebagai perempuan kita harus berjuang, apa pun yang terjadi, karena sesudah kesulitan ada kemudahan.
“Jadi, jangan putus asa. Habis Gelap Terbitlah Terang,” tutup Rima Qotrun Nada mengutip RA Kartini. (*)
Baca juga: Leni Suwaini: Membangun Komunikasi Untuk Mengatasi Persoalan di Lapangan