JAKARTA, LINTAS — Kementerian PUPR melalui Direktorat Jendral Perumahan membangun rumah susun (rusun) dengan bangunan setinggi delapan lantai, rusun ini dibangun khusus untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Saat ini proses Pembangunan hunian vertikal yang mengusung konsep mixed use development untuk hunian dan perkantoran tersebut sudah berjalan di lapangan mencapai 40 persen dan diharapkan selesai pada akhir tahun ini.
“Rusun ini nantinya diperuntukkan bagi ASN Kementerian PUPR yang ditugaskan di Provinsi NTB. Khususnya bagi mereka yang berasal dari luar sehingga mereka bisa menghuni hunian yang layak,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dikutip dari laman resmi Ditjen Perumahan pada Rabu (14/8/2024).
Rusun ASN PUPR dibangun karena adanya kebutuhan hunian bagi para pegawai antar unit organisasi di Kemenetrian PUPR yang belum mempunyai tempat tinggal khususnya mereka yang berasal dari luar NTB yang di tugaskan ditempat tersebut. Balai P2P Nusa Tenggara I juga terus berkoordinasi dengan tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi NTB guna Percepatan Pembangunan rusun tersebut.
Berdasarkan data Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Barat Balai P2P Nusa Tenggara I, Lokasi Pembangunan rusun berada di Jalan TGH Faesal No.555 Desa Bengkel Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Hunian vertical ini akan dibangun setinggi delapan lantai diatas tanah yang seluas 2.500 meter persegi dan saat ini progress Pembangunan fisik Rusun di Lapangan telah mencapai 40%
Unit hunian di Rusun ini sebanyak 72 unit terbagi menjadi dua yakni tipe 36 dan tipe 45 dan diperkirakan mampu menampung sebanyak 216 orang. Bangunan ini dari lantai 1 hingga lantai 3 digunakan sebagai ruang serbaguna misalnya untuk kebutuhan kantor dan sisanya untuk hunian.
Setiap unit Rusun akan dilengkapi dengan meubelair yang di dukung prasarana, sarana dan utilitas (PSU), landskap, drainase, sumur resapan dan konsep bangunan hijau. Unit hunian Rusun ini juga disediakan bagi kaum difabel, serta dilengkapi mushola, lift, tangga darurat dan area outdoor (BSP)