Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
19 February 2025
Home Berita Progres Konstruksi Bendungan Jlantah di Jawa Tengah Sudah 93,25 Persen

Progres Konstruksi Bendungan Jlantah di Jawa Tengah Sudah 93,25 Persen

Share

JAKARTA, LINTAS — Progres pembangunan konstruksi Bendungan Jlantah, yang berlokasi di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sudah mencapai 93,25 persen dan ditargetkan di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen menyelesaikannya.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia melalui rilis pers, Senin (28/10/2024). Sebelumnya, seperti diberitakan Majalahlintas.com, Bendungan Jlantah ditargetkan selesai pada Desember 2023.

“Kami berkomitmen untuk menyelesaikannya,” ujar Dirjen Bob.

Bendungan Jlantah di Karanganyar, Jawa Tengah. | Dok. Kementerian PUPR

Baca Juga: Pembangunan Bendungan Jlantah di Karanganyar Selesai Desember 2023

Bendungan Jlantah memiliki luas genangan 50,45 ha dan kapasitas tampung 10,97 juta m3 yang bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru. Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 70 m (dari dasar sungai), panjang puncak 404 m, lebar puncak 12 m, elevasi puncak bendungan +690 m.

Bendungan ini dibangun oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,02 triliun. Saat ini progres fisik bendungan mencapai 93,25 persen dan ditargetkan dapat diresmikan pada Januari 2025.

Bendungan Jlantah di Karanganyar, Jawa Tengah. | Dok. Kementerian PUPR

Setelah rampung Bendungan Jlantah akan memiliki beberapa manfaat. Pertama, sebagai penyediaan air baku sebesar 150 liter/detik untuk Kecamatan Jumapolo, Jumantono, dan Jatipuro di Kabupaten Karanganyar.

Kedua, suplai air irigasi untuk area irigasi D.I. Jlantah seluas 1.494 ha di Kabupaten Karanganyar, mencakup 806 ha irigasi yang sudah ada dan 688 ha irigasi baru.

Ketiga, reduksi banjir sebesar 70,33 meter3/detik atau 51,26 persen dari debit banjir periode ulang 50 tahun. Keempat, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 megawatt. Terakhir sebagai potensi pariwisata.

Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Adenan Rasyid menjelaskan sebagai negara agraris, Indonesia memerlukan banyak bendungan untuk memperkuat ketahanan pangan dan air.

”Bendungan juga memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian nasional,” ujarnya.

Bendungan Jlantah akan menambah kapasitas tampungan air di Jawa Tengah guna mendukung ketahanan pangan dan air yang berkelanjutan. Selain Bendungan Jlantah, Kementerian PU juga tengah membangun Bendungan Bener di Purworejo dan Bendungan Jragung di Semarang. Ketiganya akan melengkapi jaringan bendungan di Jawa Tengah, termasuk Bendungan Gondang di Karanganyar, Logung di Kudus, Pidekso di Wonogiri, dan Randugunting di Blora. (HRZ)

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.