Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
16 March 2025
Home Berita Pengendalian Banjir Usai Bencana Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah

Pengendalian Banjir Usai Bencana Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah

Share

Palu, Lintas — Pengendalian banjir bandang terus dilakukan di Sulawesi Tengah seusai bencana gempa bumi dan tsunami pada 2018.

Menurut Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Bob Arthur Lambogia, ada tiga kegiatan pengendalian banjir yang dilakukan seusai gempa bumi dan tsunami di Sulteng.

Kegiatan itu berupa pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala (Pasigala).

Lalu, rehabilitasi dan rekonstruksi jaringan transmisi air baku di Palu dan Sigi, serta rehabilitasi dan rekonstruksi jaringan Irigasi Gumbasa dan Bangga di Sigi.

Pengendalian banjir bandang seusai bencana di Sulawesi Tengah. | Dok. Kementerian PUPR

“Upaya tersebut dilakukan untuk mereduksi banjir bandang di kawasan permukiman, perkantoran juga lahan Pertanian,” kata Bob Arthur Lambogia kepada anggota Komisi V DPR RI yang melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kota Palu, dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Ambruk Kena Lahar Gunung Semeru, Jembatan Kali Glidik II Diganti Permanen

Beberapa kegiatan ini merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pengendali banjir.

Efek bencana di Sulawesi Tengah yang terjadi pada 28 September 2018 menyebabkan terjadinya banjir bandang.

Tanggul dan Dam

Menurut Bob Arthur, pekerjaan infrastruktur pengendali banjir di Kota Palu tahun 2020-2022 (EARR-ADB) berupa tanggul laut sepanjang 8.674 meter.

Sedangkan di Kabupaten Sigi di tahun 2020-2023 (IRSL-JICA) telah selesai dibangun Sabodam enam unit (2.578.000 m3), konsolidasi Dam tujuh unit, tanggul sungai 3.128 meter, perkuatan sungai 1.680 meter, jembatan dua unit, dan tanggul pelindung 1.500 meter.

Pada tahun 2023, sedang dikerjakan (on going) infrastruktur pengendali banjir di Kabupaten Sigi dan Kota Palu yakni Sabodam enam unit, konsolidasi dam 20 unit, tanggul sungai 7.218 meter, perkuatan tebing sungai 2.151 meter, ground sill tiga unit, dan tanggul laut 200 meter.

Sedangkan rekonstruksi pembangunan jaringan air baku Pasigala dengan kapasitas 600 liter/detik di Kabupaten Sigi untuk melayani air bersih di Kabupaten Sigi dan Kota Palu yang dibai dalam dua paket.

Ilustrasi Tanggul Pantai Silebeta seusai Tsunami Palu.
Ilustrasi Tanggul Pantai Silebeta seusai Tsunami Palu.

Sementara itu, rehabilitasi dan rekonstruksi jaringan Irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi seluas 8.180 hektar.

Pekerjaan dibagi lima paket. Paket 1 berupa satu unit bendung. Lalu, paket 2 berupa pekerjaan saluran sepanjang 4,43 Km.

Kemudian paket 3, 4 dan 5 masing-masing saluran sepanjang 6,23 Km, 7,29 Km, dan 1,96 Km masih dalam proses lelang.

Pengendali banjir dan sedimen Sungai Bangga di Kabupaten Sigi memiliki daya tampung 3.100.000 m3. Pekerjaannya meliputi Sabodam tiga unit, konsolidasi dam dua unit, dan jembatan datu unit dengan anggaran senilai Rp128 miliar. (EDW)

Baca Juga: Antisipasi Bandara YIA Terendam, BBWS Serayu Opak Bangun Pengendali Banjir

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.