JAKARTA, LINTAS – Guna mendukung pembiayaan pembangunan infrastruktur pada pemerintahan baru Presiden Pabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mencari sumber pembiayaan. Salah satunya dengan kembali mengajak Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) berinvestasi di Indonesia.
Sasaran pembiayaan yang diharapkan dari AIIB, antara lain, untuk kelanjutan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera ruas Jambi–Rengat dan pembangunan jembatan Bentang Panjang Batam-Bintan.
Basuki mengadakan pertemuan dengan perwakilan AIIB, bertepatan dengan pertemuan The 3rd Asia International Water Week (AIWW) di Beijing, China, pada Senin (23/9/2024).
Dikutip dari rilis pers Kementerian PUPR, Basuki mengajak AIIB terus menjalin kerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam mempercepat program pembangunan infrastruktur pada pemerintah baru untuk 5 tahun ke depan.
Untuk diketahui, AIIB adalah salah satu mitra pembangunan internasional yang terlibat dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur PUPR selama ini.
“Kami telah mengidentifikasi beberapa proyek infrastruktur yang bisa kami diskusikan dan dalami sebagai peluang kerja sama antara AIIB dan Kementerian PUPR untuk periode pemerintahan berikutnya,” kata Basuki.
Disebutkan, bentuk kerja sama yang akan dilakukan dalam skema Public Private Partnership (PPP) atau Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha. Pembiayaan itu meliputi pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman, serta perumahan.
Basuki berharap pembiayaan tersebut terutama untuk mendukung program utama pemerintahan baru yang segera akan bekerja.
Menurut Basuki, kemampuan pendanaan pemerintah terbatas, terutama dalam pembangunan infrastruktur. Karena itu, perlu terobosan dalam pembiayaan infrastruktur melalui investasi dari berbagai pihak, termasuk AIIB.
Program 3 Juta Rumah
Ada beberapa proyek pembangunan infrastruktur dukungan AIIB yang telah berjalan, di antaranya modernisasi irigasi strategis dan rehabilitasi mendesak (SIMURP) dengan anggaran senilai 250 juta dollar AS.
Proyek tersebut, kata Basuki, bermanfaat meningkatkan layanan irigasi melalui kegiatan rehabilitasi, revitalisasi, dan modernisasi sumber daya air (SDA) dan sistem irigasi. Termasuk penguatan kelembagaan dan peningkatan manajemen operasional dan pemeliharaan.
Dalam pertemuan kali ini, Kementerian PUPR mengusulkan dukungan pembangunan infrastruktur bidang konektivitas dengan melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera ruas Jambi–Rengat, pembangunan jembatan bentang panjang Batam–Bintan.
Penelusuran Lintas, ruas Jambi-Renggat sepanjang 190 kilometer, yang dikerjakan PT Hutama Karya, membutuhkan dana sebesar Rp 58,697 triliun.
Sementara untuk pembangunan Jembatan Batam-Bintan dibutuhkan anggaran sebesar investasi untuk pembangunan Jembatan Batam-Bintan mencapai Rp 14,74 triliun. Jembatan ini bakal menjadi terpanjang di Indonesia yang mencapai 14,75 kilometer.
Selain itu, di bidang sanitasi berupa pengelolaan sampah padat untuk pembangunan perkotaan berkelanjutan. Serta program pembangunan 3 juta rumah yang dikombinasikan dengan penyediaan infrastruktur kawasan permukiman.
Untuk diketahui, Presiden terpilih Prabowo Subianto akan melanjutkan estafet pemerintahan dari Presiden Jokowi mulai 20 Oktober 2024. Basuki Hadimuljono selama dua periode pemerintahan Jokowi mengemban tugas sebagai Menteri PUPR. (HRZ)