JAKARTA, LINTAS — Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo pada awal-awal kepemimpinannya menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur yang sudah dikerjakan oleh pemerintahan sebelumnya. Terlebih untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Hal itu ditegaskan oleh Dody Hanggodo didampingi Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti bersama pimpinan tinggi madya dan pratama Kementerian PU, Rabu (23/10/2024). Saat itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono melakukan rapat koordinasi di Kementerian PU. Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanegara turut hadir.
“Hari ini Pak Menko AHY datang ke sini untuk menyambung silaturahmi dan berdiskusi, salah satunya tentang pembangunan infrastruktur yang telah dibangun dalam kurun waktu 5-10 tahun terakhir. Kabinet baru jangan sampai membuat pembangunan yang telah berjalan tidak berkelanjutan.”
“Rasanya kurang efektif jika setiap periode pemerintahan yang baru kemudian kebijakan pembangunan yang baik justru berhenti, tidak berkelanjutan. Justru koordinasi-koordinasi seperti ini akan membuat kabinet baru mengetahui dan melanjutkan policy yang baik ke depannya. Kan cita-citanya sama, Indonesia Emas 2045,” ujar Menteri Dody.
Visi Indonesia Emas 2045 adalah visi jangka panjang Indonesia untuk menjadi negara maju, sejahtera, adil, dan berdaulat pada tahun 2045, bertepatan dengan perayaan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Visi ini melibatkan transformasi di berbagai bidang untuk mencapai tingkat kesejahteraan tinggi, meningkatkan daya saing global, dan memperkuat pembangunan yang berkelanjutan.

Wamen PU Diana Kusumastuti mengatakan, salah satu pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas untuk terus dilanjutkan adalah menyambungkan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) sepanjang total 2.998 km. Diharapkan akan tembus di 1.137 km pada akhir 2024 yang akan datang.
“Kemudian terdapat 6 bendungan yang dapat diresmikan dalam waktu dekat dari 61 bendungan yang dibangun. Di antaranya adalah Bendungan Jlantah di Jawa Tengah, Bendungan Keureto di Aceh dan Bendungan Sidan di Bali,” kata Diana.
Sukseskan Astacita
Dalam kunjungan di Kementerian PU, AHY membahas keberlanjutan pembangunan infrastruktur dan memastikan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. “Jadi semangatnya adalah bagaimana pembangunan infrastruktur ke depan ini menghadirkan keberlanjutan,” kata Menko AHY.
Ia menegaskan komitmen Presiden Prabowo soal pentingnya pembangunan infrastruktur untuk menghadirkan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi yang baru dan memperkuat yang sudah ada.
“Untuk mengejar pertumbuhan yang tinggi sesuai Astacita dan mewujudkan Indonesia Emas dibutuhkan sentra-sentra ekonomi baru. Peran Kementerian PU menjadi sangat fundamental. Untuk itu, Presiden Prabowo mengharapkan Kementerian PU bisa menjalankan tugasnya dengan baik, mencegah inefisiensi APBN. Kalau ditata dengan baik bisa semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Menko AHY.
Seperti diketahui program Program “Asta Cita” Prabowo-Gibran mencakup delapan misi utama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, dengan tujuan menjadikan Indonesia negara maju.
Program prioritas Astacita meliputi, (1) Harmoni dengan lingkungan dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama; (2) Pengokohan Ideologi Pancasila serta penguatan demokrasi dan hak asasi manusia. (3) Kemandirian bangsa, melalui swasembada pangan, energi, air, dan pengembangan ekonomi kreatif, hijau, dan biru; (4) Peningkatan lapangan kerja berkualitas, kewirausahaan, dan infrastruktur; (5) Pengembangan sumber daya manusia (SDM), teknologi, pendidikan, kesehatan, serta kesetaraan jender; (6) Hilirisasi dan industrialisasi, untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri; (7) Pemberdayaan ekonomi desa, dengan pemerataan dan pengentasan kemiskinan. (8) Reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta pemberantasan korupsi dan narkoba. (HRZ)