Herry Kurniawan,ST,MT , Kepala Satuan Kerja P2JN Provinsi D.I Yogyakarta. menjelaskan, salah satu target prioritas adalah penuntasan konektivitas Lintas Pantai Selatan (Pansela) Provinsi DI. Yogyakarta.
Total panjang keseluruhan Lintas Pansela di DIY adalah 116,07 Km. yang sudah tersambung sepanjang 64,16 Km, sedangkan sisanya sedang on going dikerjakan dan penyiapan readiness criteria untuk dilelangkan,” demikian Herry Kurniawan kepada Lintas medio Januari lalu.
Pansela ini berada di Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Kulon Progo, terbentang dari ruas Karangnongko (Congot) sampai ruas Jerukwudel – Duwet.
Tugas Satker P2JN DIY untuk Mendukung Penanganan Pansela, selain melakukan pengawasan terhadap paket fisik yang sedang dikerjakan pembangunannya, juga melakukan review dan validasi terhadap DED yang telah dibuat sebelumnya. Ini dimaksudkan untuk mengupdate perencanaan terhadap kondisi lapangan terkini mengingat DED yang ada telah dilakukan lebih dari lima tahun yang lalu.
Proses review dan validasi dilakukan berdasarkan arahan dan rekomendasi teknis dari Direktorat Teknis terkait, melakukan penambahan penyelidikan lapangan seperti survey topografi, pemetaan terhadap kondisi geologi baik regional maupun lokal, dan penambahan titik soil investigation.
Herry Kurniawan selanjutnya menjelaskan, P2JN Prov DIY mendukung proyek-proyek strategis nasional untuk menunjang sasaran infrastruktur/pertumbuhan ekonomi, perkembangan wilayah dan pemerataan ekonomi yaitu dukungan konektivitas KSPN Borobudur berupa peningkatan kapasitas jalan Temon – Borobudur (Bedah Menoreh) dan preservasi ruas jalan Tempel – Pakem – Prambanan, dukungan konektivitas pada rencana pembangunan tol Solo – Yogyakarta – YIA dan tol Yogyakarta – Bawen berupa peningkatan kapasitas jalan Dekso – Minggir – Tempel serta pelebaran menambah lajur sepanjang 1,5 Km ruas Karangnongko – Toyan (depan Bandara YIA), dan telah direncanakan flyover Gamping untuk mendukung kelancaran lalu lintas dari Yogyakarta menuju Bandara YIA.
Ditanya Lintas tentang kendala yang dihadapinya, ialah perlu peningkatan koordinasi yang aktif antar stakeholder agar persoalan seperti target pekerjaan menjadi tertunda atau tidak selesai sesuai dengan waktunya, dapat teratasi.
Mengingat Yogyakarta sebagai kota destinasi wisata, Yogyakarta terus berbenah diri untuk terus meningkatan kualitas infrastruktur jalan dan jembatan guna mendukung lancarnya arus distribusi barang dan jasa serta mendukung Kawasan-kawasan PKN dan PKW. “Harapan kami, koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah serta stakeholder terkait, dapat berjalan lebih baik sehingga target-target prioritas pembangunan nasional dapat terlaksana dengan efektif dan lancar,” demikian Kasatker P2JN DIY.