JAKARTA, LINTAS – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada tahun 2024 menambah empat lintas penyeberangan perintis menjadi komersial, yaitu lintas Sei Asam – Sunyat, Nunukan – Sebatik, Kendari – Langgara, dan Raha – Puhe.
“Perubahan lintas penyeberangan perintis menjadi komersial adalah hal yang baik karena artinya daerah tersebut secara ekonomis sudah menjadi daerah berkembang,” kata Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Kemenhub, Lilik Handoyo di Jakarta, Jumat (26/1/2024).
Lilik menambahkan, menurut data tahun 2017-2023 (5 tahun terakhir) terdapat 27 lintas perintis yang status lintasnya menjadi komersial.
“Artinya rata-rata lintas yang menjadi komersial adalah sebanyak lima lintas per tahun,” ujarnya dari keterangan Kemenhub.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 104 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan, lintas penyeberangan perintis dapat disubsidi jika secara komersial belum menguntungkan dan faktor muatan rata-rata kapal kurang dari 60 persen per tahun.
Jika lintasan perintis sudah memenuhi faktor muatan 60 persen dan menutup biaya operasional, maka lintasan dapat dicabut subsidinya dan ditingkatkan statusnya menjadi komersial.
Meningkatkan Produktivitas Lintasan
Sebagai informasi, pada tahun ini terdapat 353 lintas penyeberangan, 84 di antaranya adalah lintas penyeberangan komersial dan 269 lainnya adalah lintas penyeberangan perintis.
Adapun keberhasilan keperintisan adalah dalam meningkatkan produktivitas lintasan, meningkatkan mobilitas masyarakat dan mengembangkan perkonomian daerah, khususnya di wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan (3TP).
Dengan adanya perubahan lintasan perintis menjadi komersial, diharapkan pelayanan dan pembangunan konektivitas nasional di bidang transportasi penyeberangan khususnya di daerah 3TP dapat terwujud.
Kehadiran lintas penyeberangan perintis di daerah 3TP juga diharapkan dapat menghubungkan daerah yang belum berkembang dengan daerah yang sudah maju, meningkatkan perekonomian daerah, menjaga tingkat inflasi, dan pemerataan pembangunan. (CHI)
Baca Juga: Penyeberangan Perintis ASDP Sumbang Pendapatan Rp 279 Miliar