Rencana pemerintah untuk menghentikan operasional Stasiun Karet, yang terletak di Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, sudah pasti akan mengganggu kenyamanan penumpang yang biasa transit di stasiun tersebut.
Stasiun ini disukai karena berada persis di dekat jalan raya di bawah Lintas Atas (Flyover) Karet. Penumpang tidak terlalu jauh berjalan kaki untuk mengakses stasiun tersebut.
Jika menyelisik alasan penghentian operasinal Stasiun Karet, yakni karena letak stasiun ini berdekatan dengan Stasiun BNI City. Memang cukup dimaklumi. Jarak antara Stasiun BNI City–yang merupakan stasiun integrasi menuju Bandar Udara Soekarno- Hatta–dan Stasiun Karet berkisar 450 meter. Ini dianggap tidak efisien.
Rencana penutupan yang konon akan dilakukan pada Februari 2025 itu akan membawa perubahan besar di jalur yang menghubungkan stasiun Tanahabang, dan BNI City, kemudian Sudirman, dan Stasiun Manggarai.
Mau tak mau, ketika Stasiun Karet ditutup, para penumpang yang naik angkot dari Tanahabang atau dari Mal Thamrin City biasanya begitu turun dari angkot langsung bisa mengkases Stasiun Karet, nanti harus berjalan sejauh 450 meter. Artinya, perkiraan waktu mesti diperhitungkan dan disesuaikan dengan jadwal kereta.
Dengan begitu, Stasiun BNI City, yang selama ini sepi karena hanya disinggahi oleh penumpang yang mau ke Bandara Soekarno-Hatta, akan menjadi riuh dan semarak.
Selain itu, penutupan Stasiun Karet ini akan berdampak bagi para pedagang asongan ataupun warung-warung di dekat stasiun itu. Pendapatan para pedagang tersebut pasti akan berkurang. Penumpang yang dulu ramai dan berpotensi akan membeli dagangan mereka dipastikan akan makin berkurang.
Namun, di sisi lain, dengan ditutupnya Stasiun Karet, kawasan lampu merah di tempat itu akan makin rapi dan tidak terlalu sibuk karena dijejali orang atau kendaraan yang berhenti, terlebih saat kereta tiba. Potensi kecelakaan menjadi bisa dikurangi dan pengguna jalan raya menjadi nyaman.
Para penumpang tentu berharap, sebelum penutupan Stasiun Karet, pemerintah melakukan sosialisasi kepada penumpang. Kemudian, jalur pejalan kaki untuk mengakses Stasiun BNI City sebaiknya dipastikan nyaman dan aman.
Bagaimanapun, setiap kebijakan baru pasti ada pihak-pihak yang akan terdampak. Akan tetapi, dengan pengelolaan yang baik dari pemerintah, kita harapkan, penerapan kebijakan baru ini akan membawa kebaikan dan memperhatikan kepentingan masyarakat pengguna kereta api. (HRZ)
