Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
9 February 2025
Home Fitur Jenis Landfill atau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) untuk Kelola Sampah

Jenis Landfill atau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) untuk Kelola Sampah

Share

Lintas – Landfill atau tempat pemrosesan akhir (TPA) berperan penting dalam menunjang kesehatan manusia dan lingkungan. Ada berbagai jenis landfill atau TPA untuk mengelola sampah. Apa saja?

Peningkatan populasi dunia telah menyebabkan peningkatan konsumsi, produksi barang, dan akibatnya, peningkatan produksi sampah. Maka, sampah adalah masalah yang sangat serius, baik dari kuantitas yang dihasilkan maupun tipologinya, karena sampah dapat berdampak serius terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Pengertian landfill atau TPA

Pengelolaan sampah diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Menurut regulasi tersebut, TPA merupakan tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia serta lingkungan. 

Landfill atau TPA memang dirancang hanya untuk menampung berbagai jenis sampah. Namun, beberapa di antaranya akan mengalami dekomposisi seiring berjalannya waktu. Dekomposisi di TPA akan menghasilkan metana. Gas metana berbahaya dan mudah terbakar. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa metana berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Oleh sebab itu, pengelolaan sampah di TPA merupakan hal penting.

Jenis landfill atau TPA

Berdasarkan sistem operasionalnya, ada tiga jenis TPA, yakni

1. Sanitary landfill

Dalam buku Pengantar Kesehatan Lingkungan karya Budiman Chandra, sanitary landfill adalah sistem pemusnahan sampah dengan tanah. Berbagai lapisan tanah digunakan untuk menimbun sampah. Dengan begitu, sampah tidak berada di ruang terbuka. Alhasil, TPA jenis ini tidak menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang pengerat. Namun, tidak semua TPA bisa dirancang menjadi sanitary landfill. TPA jenis ini harus memiliki sejumlah syarat, yaitu tersedia tempat luas, tanah cukup banyak untuk menimbun, dan alat-alat berat untuk penimbunan. Lokasi sanitary landfill yang telah tidak terpakai bisa digunakan sebagai permukiman, perkantoran dan lain-lain.

2. Controlled landfill

Merujuk buku Menuju Rumah Minim Sampah karya DK Wardhani, controlled landfill merupakan sistem pembuangan dengan meratakan dan memadatkan sampah yang masuk ke TPA setiap hari. Alat berat juga digunakan untuk meratakan dan memadatkan sampah. Lebih rinci, sampah dipadatkan menjadi sebuah sel. Sel-sel tersebut dilapisi dengan tanah setiap lima hari atau seminggu sekali. Selain mengurangi bau, menjadi sarang binatang pengerat atau lalat, TPA jenis ini juga bisa mencegah keluarnya gas metana. Pada controlled landfill juga dibuat pos pengendalian operasional, fasilitas pengendalian gas metana, saluran pengumpul air lindi (leachate), instansi pengolahannya, dan saluran drainase untuk mengendalikan air hujan.

3. Open dumping

Open dumping diterapkan di suatu cekungan terbuka. Namun, open dumping tidak menggunakan tanah sebagai penutup. Jenis TPA ini sudah tidak direkomendasikan lagi oleh Pemerintah. Faktor penyebabnya adalah open dumping tidak memenuhi syarat teknis suatu TPA sampah. Open dumping pun berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan, seperti air dan tanah, karena masih adanya cairan lindi serta pencemaran udara gas metana. Sejumlah hewan, misalnya lalat, tikus, kecoa, dan nyamuk juga dapat berkembang biak di TPA jenis ini. (SA)

Baca juga:

Peduli Lingkungan Lewat Bank Sampah Berbasis Digital

KTT G20 Dorong Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan, Apa Itu?

Oleh:

Share

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.