Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
5 October 2024
Home Berita Jembatan Baru di Jombang yang Diperkirakan Akan Berusia 50 Tahun

Jembatan Baru di Jombang yang Diperkirakan Akan Berusia 50 Tahun

Share

Jakarta – Masyarakat Kabupaten Jombang, Jawa Timur memiliki jembatan gantung bernama Jembatan Mbah Buto. Dibangun di Desa Mojowarno, jembatan baru itu diperkirakan akan memiliki usia hingga 50 tahun.

“Jembatan ini diperkirakan memiliki usia konstruksi sekitar 50 tahun dengan catatan pemeliharaannya baik,” tutur Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali David Rachmat Prabowo dalam keterangannya dikutip Jumat (29/7/2022).

David mengungkapkan, jembatan Mbah Buto bisa mempersingkat perjalanan warga dari Desa Ngrimbi dan Desa Penggaron.

Sebelum dibangun, dua warga desa itu harus memutari sungai dengan waktu selama 1 jam perjalanan.

“Ini merupakan pembangunan jembatan baru atas usulan masyarakat karena sebelumnya harus memutar atau menyeberangi sungai,” kata dia.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jembatan Mbah Buto dibangun dengan panjang 60 meter.

Konstruksinya menggunakan rangka baja simetris memakai struktur pondasi Strauss Pile berdiameter 40 centimeter dengan mengandalkan sling hanger untuk penguat lantai, sehingga usia jembatan baru ini diperkirakan dapat mencapai 50 tahun.

“Peruntukannya dikhususkan untuk warga yang berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan bermotor roda dua,” sebutnya.

“Jembatan ini tidak boleh dilewati oleh kendaraan roda 4, kecuali keadaan urgent atau ambulans,” sambungnya.

David memaparkan, jembatan Mbah Buto termasuk paket pembangunan jembatan Gantung Kaliregoyo dan beberapa jembatan lain di tahun 2020-2021.

“Selain jembatan Mbah Buto, ada dua jembatan gantung lainnya yang juga sudah selesai yakni jembatan gantung Kaliregoyo di Kabupaten Lumajang, dan jembatan gantung Ngares di Kabupaten Trenggalek,” jelas dia.

Pembangunan jembatan Kaliregoyo, jembatan Ngares dan jembatan Mbah Buto memakan biaya Rp 17 miliar.

“Untuk jembatan Mbah Buto, mulai kontrak November 2020 dan sudah selesai Juni 2021 dengan nilai kontrak Rp 2,8 miliar,” tandasnya.

Diketahui sepanjang Tahun Anggaran 2022, BBPJN Jawa Timur – Bali akan merampungkan 14 unit jembatan gantung.

Sedangkan di seluruh Indonesia, infrastruktur jembatan gantung yang perlu diselesaikan tahun ini sebanyak 77 unit.

Sebagai informasi, pembangunan jembatan gantung tak hanya dipakai untuk menyambung aksesibilitas antar wilayah terpencil.

Presiden Joko Widodo menjelaskan, masifnya pembangunan jembatan gantung diharapkan berkontribusi untuk menurunkan harga distribusi komoditi sumber daya alam sehingga produk masyarakat dapat bersaing di pasar domestik. (*)

Baca juga: Enam Tahun Terakhir Sebanyak 410 Jembatan Gantung Selesai Dibangun

Oleh:

Share

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.