JAKARTA, LINTAS — Pembangunan Bandara Nusantara (IKN) makin menunjukkan kemajuan signifikan. Pengaspalan landasan pacu (runway) lapisan pertama sudah selesai 50 persen hingga Sabtu (22/6/2024). Namun, pascapengaspalan lapisan pertama ini, Bandara Nusantara hanya bisa digunakan oleh pesawat berukuran kecil.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau pembangunan Bandara Nusantara atau yang dikenal dengan Bandara VVIP IKN.
“Landasan pacu Bandara IKN saat ini dalam tahap pengaspalan lapisan pertama dan diharapkan siap digunakan oleh pesawat berukuran kecil (narrow body) pada 1 Agustus 2024. Namun, pada dasarnya, Bandara IKN dirancang untuk melayani pesawat berbadan besar, seperti Boeing dan Airbus, dan itu dapat dilakukan setelah penambahan lapisan berikutnya,” ujar Budi Karya Sumadi.
Baca Juga: Bandara VVIP IKN Diupayakan Bisa Didarati 3 Pesawat
Berikut informasi yang banyak dipertanyakan oleh warganet terkait Bandara Nusantara IKN.
Kapan Bandara IKN Mulai Dibangun?
Bandara IKN Mulai Dibangun pada Rabu, 1 November 2023 yang ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Presiden Joko Widodo.
Saat peletakkan batu pertama tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Presiden mengatakan, bandara ini akan membuat kawasan IKN semakin terbuka, konektivitas semakin baik, dan semakin mudah dijangkau dari mana pun.
“Saya yakin Bandara IKN ini akan meningkatkan daya saing IKN, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong pengembangan potensi di daerah, dan mengakselerasi pembangunan IKN yang sedang kita proses,” lanjut Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Pembangunan Bandara VVIP IKN, Target Selesai Juli 2024
Di Mana Letak Bandara IKN?
Lokasi Bandara VVIP IKN atau Bandara Nusantara berada di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Letak bandara ini, sekitar 23 kilometer dari titik 0 IKN.
Berapa Luas Bandara IKN?
Luas seluruh area Bandara IKN adalah 347 hektar dengan panjang landasan pacu (runway) 3.000 meter x 45 meter. Spesifikasi lainnya, taxiway A (180 x 30 ) meter dan B (a180 x 30) meter, dan Apron 102.150 meter persegi, serta terminal VVIP dan VIP seluas 7.352 meter persegi.
Bandara IKN dengan luas area sebesar ini dimaksudkan agar bisa melayani pesawat internasional sehingga tamu negara bisa datang ke sini dan menjadi satu magnet pariwisata dan kegiatan internasional lainnya.
Dengan runway 3.000 meter dan lebar 45 meter, Bandara IKN disebutkan dapat didarati oleh pesawat berbadan besar, seperti tipe Boeing 777-3000ER dan Airbus A380.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN: Lahan 347 Hektar Disiapkan untuk Bandara VVIP IKN
Apa Nama Perusahaan Kontraktor Bandara IKN?
Bandara IKN dikerjakan oleh badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Hutama Karya (Persero).
Selain mengerjakan Bandara Nusantara IKN, Hutama Karya juga dipercaya menggarap beberapa proyek lain, di antaranya Jalan Tol IKN Segmen 3A Karangjoang-KKT Kariangau, Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Jalan Tol IKN Segmen Pulau Balang-Simpang Riko (5B), Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 2, Rusun ASN 2, Rumah Sakit IKN, Sarana Prasarana IB, Pembangunan Kawasan Masjid Negara IKN dengan total kontrak senilai Rp 8,3 triliun.
Berapa Anggaran Pembangunan Bandara IKN?
Berdasarkan dokumen Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, Proyek pembangunan Bandara VVIP IKN Nusantara yang dikerjakan Kementerian PUPR memiliki nilai pagu Rp 4,286 triliun.
Paket proyek tersebut untuk pemenuhan sebagian kebutuhan pembangunan Bandara VVIP meliputi pembangunan jalan baru (fasilitas sisi udara), terdiri dari runway (landasan pacu) sepanjang 3 km, taxiway sepanjang 0,29 km, apron sepanjang 0,47 km, dan pembangunan jalan relokasi sepanjang 4 km.
Apa yang dimaksud dengan Bandara IKN Berkonsep “Aerotropolis”?
Disebut sebagai bandara berkonsep Aerotropolis karena terintegrasi dengan sarana transportasi modern, seperti kereta bandara, MRT, dan LRT dan bus feeder shuttle autonomous (tanpa awak), termasuk berjalan kaki (pedestrian) dan bersepeda sehingga semua sudut kota bisa diakses dengan tarif yang terjangkau.
Kapan Bandara IKN Mulai Bisa Didarati?
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mengecek progres pembangunan Bandara IKN, Sabtu (22/4/2024), mengatakan, optimistis Bandara IKN bisa beroperasi pada 1 Agustus 2024.
“Ini merupakan kali kedua saya berkunjung ke proyek bandara IKN pada bulan Juni 2024. Saya benar-benar ingin memastikan bahwa bandara ini dapat beroperasi pada 1 Agustus 2024, guna mendukung konektivitas di wilayah IKN, khususnya dalam rangka menyukseskan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Menhub, dalam keterangannya, Sabtu (22/4/2024).
Baca Juga: Ditinjau Lagi, Menhub Pastikan Bandara IKN Beroperasi 1 Agustus 2024
Bagaimana Progres Terakhir Pembangunan Bandara IKN?
Kondisi terakhir Bandara IKN pada Jumat (21/6/2024) menunjukkan kemajuan signifikan. Landasan pacu (runway) Bandara IKN telah diaspal lebih dari 50 persen. Tepatnya, telah diaspal sepanjang 2.200 meter.
Melihat pengaspalan landasan pacu yang sudah selesai dikerjakan itu, yakni 2.200 meter dari 3.000 meter. Menhub menyatakan optimistis bahwa landasan pacu akan selesai dikerjakan tepat waktu dan bisa digunakan pada 1 Agustus 2024.
Kemajuan pembangunan Bandara IKN, khususnya pengaspalan landasan pacu yang sudah hampir rampung ini memberi harapan, bahwa Bandara IKN siap digunakan untuk menyukseskan perayaan hari kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 di Ibu Kota Nusantara, Penajam, Kalimantan Timur.
Mengapa Pembangunan Bandara Nusantara IKN Dikebut?
Salah satu alasan mengapa Bandara Nusantara IKN dipercepat pembangunannya, yakni karena upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-79 Kemerdekaan RI akan digelar di Ibu Kota Nusantara pada 17 Agustus 2024.
Karena itu, pembangunan bandara ini dikerjakan maraton hingga dilakukan penambahan waktu kerja hingga malam hari. Namun, kecepatan dan kelancaran pengerjaan bandara ini dipengaruhi juga oleh faktor alam, yakni cuaca.
Apalagi wilayah Kalimantan Timur kerap diguyur hujan belakangan ini. Dikhawatirkan, jika hujan terus turun, hal ini dapat menghambat pembangunan fasilitas bandara, terutama landasan pacu (runway). Sebab, pembangunan idealnya dilakukan saat cuaca panas (kemarau). (MSH)
