Jakarta, Lintas – PT Hutama Karya (Persero) mendapat kontrak baru senilai Rp 766 miliar. Kontrak ini berupa pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) 2 (Bidang Perekonomian) di Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara.
Penandatanganan kontrak proyek dilakukan pada Sabtu (13/5/2023) lalu antara Pejabat Pembuat Komitmen BPB Septian Fajri dan Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung Hutama Karya Nyoman Endi Mahendra. Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi dan beberapa pejabat terkait turut menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut
Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi menyampaikan, pekerjaan utama pada proyek ini terdiri dari dua bagian, yakni bangunan gedung dan penataan kawasan.
Lingkup pekerjaan utama untuk bangunan gedung mencakup preliminary, arsitektur, dan interior. Selain itu, lingkup pekerjaan utama pun meliputi struktur, mekanikal gedung, elektrikal gedung, dan plumbing gedung. Tak ketinggalan, penilaian bangunan gedung hijau dan penerapan smart building juga termasuk di dalamnya.
“Adapun lingkup pekerjaan utama untuk penataan kawasan meliputi pekerjaan geoteknik kawasan, pekerjaan dua kolam retensi, lanskap kawasan, jalan, jembatan second walkway, kawasan multiutility tunnel, infrastruktur sumber daya air kawasan, mekanikal kawasan, elektrikal kawasan, dan plumbing kawasan,” paparnya dalam keterangan resmi, Sabtu (27/5/2023).
Guna menambahkan, ada pula pekerjaan khusus pada proyek yang berada di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ini. Pekerjaan khusus yang dimaksud berupa dewatering yang bermanfaat mencegah penumpukan sedimen.
Tambah pula, pekerjaan perkuatan lereng yang bermanfaat untuk melindungi lapisan permukaan lereng terhadap pengaruh erosi, menambah stabilitas lereng, dan estetika.
“Proyek ini terdiri dari lima gedung dan pekerjaan struktur akan dimulai pada Juli 2023. Kami targetkan selesai pada Agustus 2024 mendatang,” lanjut Gunadi.
Membangun dengan Akurat
Lokasi kawasan Kementerian Koordinator sendiri nantinya berada di distrik pemerintahan. Tepatnya, di zona pemerintahan SUB BWP 1A. Kawasan ini merupakan lokasi yang strategis karena berseberangan dengan Istana Presiden dan berada di antara Sumbu Kebangsaan
Pembangunan bangunan gedung dan kawasan kantor Kemenko 2 pun dirancang untuk mendukung terwujudnya forest city di IKN. Proses pembangunan juga memanfaatkan digital construction (BIM) untuk memastikan pekerjaan dilaksanakan secara akurat.
Gunadi mengungkapkan, proyek ini akan menerapkan konsep fasad pada rancangan arsitekturnya. Konsep fasad memadukan kearifan lokal modern dan efisiensi energi serta sustainable dan ramah lingkungan.
“Kearifan lokal terlihat dari secondary skin yang bermotif kain Nusantara. Penggunaan material kaca yang membuat bangunan modern, memaksimalkan pencahayaan alami, dan sekaligus efisiensi energi. Sustainable dan ramah lingkungan tercermin dari penggunaan kanopi lebar yang dimanfaatkan sebagai taman untuk menyaring polutan udara,” tuturnya.
Rancangan interior, Gunadi meneruskan, juga mendukung terwujudnya forest city. Rancangan interior ini memiliki pendekatan ruang terbuka, activity based workplace and collaborative, dan modern serta ramah lingkungan karena memadukan kayu semi futuristik nan dinamis. (BAS)