JAKARTA, LINTAS – Penunjukan Rivan Achmad Purwantono sebagai Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menumbuhkan optimisme baru akan arah kebijakan perusahaan tol terbesar di Indonesia.
Dengan latar belakang kuat dalam pengelolaan keselamatan transportasi saat menjabat Direktur Utama PT Jasa Raharja, publik kini menantikan terobosan Jasa Marga dalam menurunkan angka kecelakaan di jalan tol dan memperkuat peran angkutan umum.
Jasa Marga selama ini dikenal sebagai operator jalan tol dengan jaringan terluas di Indonesia. Namun, di balik infrastruktur megah itu, keselamatan pengguna jalan tol masih menjadi pekerjaan rumah besar, mengingat tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas yang sering kali berujung pada fatalitas.
Menurut Ki Darmaningtyas, peneliti dari Inisiatif Strategis untuk Transportasi (INSTRAN), kepemimpinan Rivan memberi angin segar karena ia tidak asing dengan tantangan di lapangan.
Pengalaman langsungnya dalam menangani ribuan kasus kecelakaan, termasuk pemberian santunan dan identifikasi penyebab kecelakaan saat memimpin Jasa Raharja, diyakini membuatnya lebih siap menyusun strategi konkret di Jasa Marga.
“Rivan bukan hanya paham statistik kecelakaan, tapi juga mengerti pola, waktu kejadian, dan jenis kendaraan yang paling rawan. Itu modal penting untuk membuat kebijakan berbasis data di Jasa Marga,” ujar Darmaningtyas, dalam siaran pers yang diterima, Kamis (8/5/2025).
Keselamatan Jalan Tol sebagai Prioritas Utama
Sebagai perusahaan terbuka, Jasa Marga tentu berkepentingan menjaga kinerja finansial. Namun, Darmaningtyas menekankan bahwa keselamatan pengguna tol harus menjadi prioritas nomor satu.
“Fungsi jalan tol adalah memperlancar mobilitas orang dan barang secara aman dan nyaman. Jika keselamatan diabaikan, maka tol bukan lagi solusi, melainkan sumber masalah,” ujarnya.
Baca Juga: Rivan A. Purwantono Resmi Ditunjuk sebagai Direktur Utama Jasa Marga
Darmaningtyas berharap Jasa Marga di bawah kepemimpinan baru tidak hanya berorientasi pada investasi dan laba, tetapi juga memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan sosial dan lingkungan, termasuk keselamatan pengguna jalan.
Selain isu keselamatan, Darmaningtyas juga menekankan pentingnya peran Jasa Marga dalam mendukung angkutan umum. Ia menyampaikan tiga rekomendasi kebijakan yang perlu dipertimbangkan:
- Prioritas Lajur untuk Angkutan Umum
Memberi akses khusus bagi angkutan umum massal, seperti bus, di lajur tol tertentu pada jam-jam sibuk. Dengan demikian, angkutan umum bisa menjadi alternatif yang kompetitif dibanding kendaraan pribadi. Kebijakan ini pernah digagas oleh Presiden Joko Widodo saat menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2013, namun belum terealisasi karena minimnya dukungan dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). - Diskon Tarif untuk Kendaraan Umum
Memberikan potongan tarif tol bagi operator angkutan umum diyakini dapat menekan biaya operasional dan mendorong perawatan armada yang lebih baik. Hal ini juga berdampak positif pada penurunan risiko kecelakaan. - Legalitas Bus Stop di Rest Area
Banyak rest area, khususnya di wilayah Jabodetabek, kini digunakan sebagai titik naik-turun penumpang angkutan umum. Jasa Marga didorong untuk melegalkan dan menata lokasi tersebut dengan memasang rambu serta fasilitas halte yang layak.
“Dukungan Jasa Marga terhadap angkutan umum akan berdampak langsung pada pergeseran perilaku masyarakat dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal, yang tentu akan mengurangi kemacetan dan emisi,” tutur Darmaningtyas. (CHI)