JAKARTA, LINTAS – Proyek strategis nasional Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I) resmi memasuki tahap groundbreaking di Lubuk Paraku, Kota Padang. Proyek ini dikerjakan oleh PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL), konsorsium antara PT Hutama Karya (Persero) dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting seperti Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, dan Gubernur Sumbar Mahyeldi. Dalam sambutannya, Menteri PU menegaskan bahwa meski groundbreaking sudah dilakukan, proyek masih harus melalui proses pembebasan lahan dan persetujuan desain sebelum masuk ke tahap konstruksi penuh.
Direktur HPSL, Michael AP Rumenser, menyatakan bahwa Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) telah terbit pada 14 April 2025. “HPSL kini memasuki fase formal. Tugas kami meliputi penyusunan desain dan proses tender kontraktor pelaksana,” jelasnya, dalam keterangan resmi, Sabtu (3/5/2025).
Flyover Sitinjau Lauik akan menghubungkan Kota Padang dan Solok, menggantikan jalur ekstrem penuh tikungan tajam yang kerap menyebabkan kecelakaan. Dengan nilai investasi Rp2,793 triliun dan masa konsesi 12,5 tahun (terdiri dari 2,5 tahun konstruksi dan 10 tahun layanan), proyek ini diharapkan membawa dampak besar pada efisiensi logistik dan keselamatan lalu lintas.
Proyek ini juga menjunjung prinsip ESG dan keberlanjutan, dengan komitmen melibatkan masyarakat lokal serta menjaga kelestarian kawasan hutan lindung yang dilintasi. Flyover Sitinjau Lauik akan menjadi ikon baru kemajuan infrastruktur di Sumatera Barat. (GIT)
Baca Juga: Progres Pembangunan Jalan Tol Palembang–Betung, Persingkat Waktu Tempuh