Cikarang, Lintas – Asia Green Real Estate bersama International Finance Corporation (IFC), anggota Grup Bank Dunia, mengumumkan Ecoloft telah mendapat sertifikat bebas karbon. Ini menjadikan Ecoloft sebagai proyek real estate pertama di Indonesia yang mengantongi sertifikat tersebut.
Ecoloft adalah sebuah layanan penyedia apartemen berlokasi di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Sertifikat bebas karbon yang diraih oleh Ecoloft yang dimaksud adalah EDGE Zero Carbon. Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) merupakan sistem sertifikasi bangunan hijau yang dikembangkan oleh IFC.
“Kami menganugerahkan sertifikat kepada Kompleks Perumahan Ecoloft sebagai bangunan zero carbon pertama di Indonesia,” ujar Alex Buechi, partner dari Asia Green Real Estate dalam keterangan tertulis baru-baru ini.
Dicapai melalui berbagai solusi ramah lingkungan
Solusi Ramah Lingkungan
Standar zero carbon atau bebas karbon, tambahnya, telah berhasil dicapai melalui berbagai solusi ramah lingkungan. Solusi itu antara lain penggunaan panel fotovoltaik juga resapan air hujan.
Alex berharap, pencapaian Ecoloft dapat mendorong berbagai inovasi konstruksi berkelanjutan dan masa depan bangunan hijau di Indonesia.
Ecoloft berlokasi di dalam lapangan golf. Proyek real estate ini terdiri dari 19 unit servis town houses yang unik.
Ecoloft memang dirancang dengan mengusung konsep ramah lingkungan sejak awal. Konstruksi, operasi, dan pemeliharaan dilakukan dengan metode inovatif dan hemat sumber daya.
Pemanas air tenaga surya, insulasi untuk atap dan dinding luar, sistem pendingin udara hemat energi, pencahayaan hemat energi, dan fotovoltaik surya di Ecoloft diperkirakan berhasil menghemat energi hingga 82%.
Belum lagi penggunaan energi terbarukan serta pembelian penyeimbangan karbon (carbon offsets) dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Langkah ini dapat mengurangi emisi sebanyak 95 ton per tahun atau setara dengan menanam sekitar 1.500 pohon serta jejak karbon menjadi nol.
Penjabat Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste Randall Riopelle menyampaikan, kunci masa depan rendah karbon adalah penghijauan bangunan, baik bangunan baru maupun bangunan lama.
“Proyek ini menunjukkan bahwa ada solusi praktis yang dapat dijangkau oleh hampir semua orang untuk mengurangi jejak karbon bangunan,” jelasnya. (BAS)
Bebas Juga:
- Menilik Berbagai Fakta Kawasan Industri Hijau yang Sedang Dibangun Pemerintah di Kaltara
- Humbahas Jadi Kawasan Lumbung Pangan, Satker PJN II Sumut Perkuat Konektivitas
- Pencanangan Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas serta Pelatihan 3.000 Tenaga Kerja Manajemen Konstruksi