Jakarta, Lintas – Pemerintah berencana menambah 14 pelabuhan singgah untuk pelayanan angkutan laut perintis pada 2023. Penambahan jumlah pelabuhan singgah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di sejumlah daerah.
Dengan bertambahnya 14 pelabuhan singgah ini, jumlah seluruh pelabuhan singgah di Indonesia akan menjadi 562 buah.
Penambahan 14 pelabuhan singgah tersebut mengacu pada jumlah penumpang tahun lalu yang terus meningkat. Selain itu, penambahan jumlah pelabuhan singgah tersebut bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka akses daerah terluar dan terpencil.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah penumpang yang dilayani oleh angkutan laut perintis dalam kurun waktu tahun 2018 sampai 2022 cenderung menungkat.
Jumlah penumpang angkutan laut perintis tertinggi tercatat pada tahun 2022. Pada tahun lalu, jumlah penumpang angkutan laut perintis tercatat 1.129.734 orang. Tak hanya orang, jumlah muatan barang yang dilayani angkutan perintis juga relatif naik dengan jumlah barang diangkut 173.643 ton per meter kubik.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha mengungkapkan, pemerintah wajib melayani kawasan tertinggal yang belum bisa dilayani dengan pelayaran komersial atau memenuhi aspek keekonomian.
“Jika sudah tetapkan, pelayaran perintis akan dilaksanakan dan diawasi, serta dievaluasi, yang membutuhkan sinergi antara Kemenhub, pemda, dan KSOP/UPP,” kata Arif saat bincang santai dengan media pada Selasa (14/2/2023).
Angkutan laut perintis merupakan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 yang menyebutkan bahwa pelayaran perintis ditetapkan untuk melayani daerah atau wilayah yang belum atau tidak terlayani oleh angkutan perairan karena belum bermanfaat untuk pelayaran komersial. (*/BAS)