Home Berita Dody Hanggodo Tawarkan 9 Proyek KPBU Senilai Rp 93 Triliun, Tol dan PLTMH Masuk Radar Investor

Dody Hanggodo Tawarkan 9 Proyek KPBU Senilai Rp 93 Triliun, Tol dan PLTMH Masuk Radar Investor

Share

JAKARTA, LINTAS – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo kembali menggaungkan strategi pembiayaan infrastruktur yang lebih kolaboratif. Dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Dody menyebut pemerintah menargetkan investasi senilai Rp90 triliun untuk menutup celah pembiayaan sektor infrastruktur nasional.

“Antara 2025 hingga 2026, kebutuhan pembiayaan infrastruktur mencapai Rp90 triliun. Namun, kemampuan fiskal negara hanya sanggup menutup 60 persen. Sisanya harus datang dari skema pendanaan yang cerdas dan kerja sama lintas sektor,” ujar Dody dalam sambutannya di JICC, Rabu (11/6/2025).

Langkah konkret pun langsung ditawarkan. Kementerian PU memamerkan sembilan proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan nilai total Rp93 triliun. Proyek-proyek ini adalah bagian dari 55 daftar proyek KPBU yang siap dijajaki investor dalam dan luar negeri.

“Kami siap menawarkan 55 proyek KPBU. Khusus di ICI kali ini, ada sembilan proyek senilai Rp93 triliun yang terbuka untuk investasi,” tegas Dody di hadapan investor dari enam benua.

Proyek Prioritas: Dari Jalan Tol Strategis hingga PLTMH

Kepala BPJT Wilan Oktavian menjelaskan bahwa sejumlah proyek jalan tol strategis telah mendekati tahap siap lelang. Tiga di antaranya adalah:

  1. Tol Sentul Selatan–Karawang Barat: bagian dari jaringan JORR 3 di Jawa Barat. Proyek ini siap dilelang setelah dokumen Amdal rampung. Nilai capex US$2,13 miliar, IRR 16,27%, NPV US$64,08 juta.
  2. Tol Gilimanuk–Mengwi (Bali): masih menunggu kesiapan dukungan konstruksi dari pemerintah agar bisa langsung menghasilkan trafik setelah dibangun. Nilai capex diperkirakan US$1,56 miliar dengan IRR 13,38% dan NPV US$192,64 juta.
  3. Tol Pejagan–Cilacap (Jateng): masih dalam tahap penyusunan feasibility study yang ditarget rampung Desember 2025. Capex diproyeksikan US$1,69 miliar.

“Khusus Karawang–Sentul, sudah siap tender tinggal menanti amdal. Sedangkan Gilimanuk–Mengwi masih ditentukan bagian mana yang di-exclude agar investor langsung dapat trafik yang layak,” jelas Wilan.

Tak hanya proyek jalan tol, Kementerian PU juga membidik sektor energi terbarukan melalui pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Ada enam proyek PLTMH yang ditawarkan dengan potensi IRR di atas 11%.

  1. PLTMH Way Sekampung (Lampung): 5,4 MW, capex US$7,25 juta, IRR 12,64%.
  2. PLTMH Tapin (Kalsel): 3,32 MW, capex US$5 juta, IRR 11,72%.
  3. PLTMH Way Cipanas (Jabar): 3 MW, capex US$4,81 juta, IRR 11,80%.
  4. PLTMH Leuwikeris (Jabar): 7,4 MW, capex US$16 juta, IRR 11,45%.
  5. PLTMH Karalloe (Sulsel): 4,32 MW, capex US$7,94 juta, IRR 12,36%.

Satu lagi proyek non-energi yang ditawarkan adalah TPA Sampah Manggar (Balikpapan) yang dirancang untuk mengelola 750 ton sampah per hari dengan nilai capex US$115,16 juta dan IRR 12,78%.

Baca Juga: Menko AHY Tegaskan ICI 2025 Harus Jadi Aksi Nyata Bangun Infrastruktur Berkelanjutan

Dengan kombinasi proyek transportasi dan energi hijau ini, Dody yakin skema KPBU menjadi solusi realistis menjawab tantangan keterbatasan fiskal.

“Kami ingin proyek-proyek ini tidak hanya feasible secara ekonomi, tapi juga memberikan dampak sosial dan lingkungan yang positif. KPBU harus menjadi katalis pembangunan berkelanjutan,” kata Dody. (GIT)

Share

Leave a Comment