Matahari terbenam berganti bulan menyinari hamparan hijau perkebunan di Desa Padang Air Dingin, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Penantian panjang warga desa akan hadirnya pembangunan infrastruktur akhirnya terwujud.
Berjuta asa terpancar dari tawa dan riang anak-anak karena kehadiran jembatan gantung di desa mereka.
Sepucuk kegelisahan kini sirna berganti optimisme melangkah ke hari esok untuk Indonesia yang lebih baik. Hal serupa juga dirasakan oleh para pekerja proyek jembatan gantung bahu-membahu bekerja di bawah terik panas sinar matahari dengan tetesan keringat dan guyuran hujan.
Tidak hanya di Desa Padang Air Dingin, penantian panjang masyarakat perdesaan dan pinggiran kota terhadap pembangunan infrastruktur Jembatan Gantung Pejalan Kaki kini terealisasi.
Keberhasilan pembangunan infrastruktur Jembatan Gantung Pejalan Kaki tidak lepas dari kinerja tanpa lelah dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR. Bekerja cerdas, komitmen, dan konsisten.
Pembangunan infrastruktur Jembatan Gantung Pejalan Kaki tidak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi sumber pengetahuan, wawasan tentang ilmu teknik sipil, ilmu arsitektur, geologi, serta sosial di tengah masyarakat.
Keberagaman ilmu pengetahuan tersebut tentunya menjadi motivasi untuk memberikan bukti besar kepada negara, bahwa putra-putri Indonesia mampu melaksanakan pembangunan jembatan terbaik di berbagai wilayah penjuru tanah air.
Sejalan dengan program prioritas Nawacita Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo, infrastruktur memiliki peran vital untuk pemenuhan hak dasar rakyat, yaitu mewujudkan kesejahteraan sosial dari Sabang sampai Merauke.
Tanpa infrastruktur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah akan terhambat, bahkan berpengaruh negatif pada kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.