PEKANBARU, LINTAS – Antisipasi bencana dan kejadian di wilayah Provinsi Riau, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Riau akan meneruskan Posko Mudik Lebaran 2024 lalu, namun namanya diubah menjadi Posko Pemantauan.
“Kami akan melanjutkan menjadi Posko Pemantauan Jalan Nasional. Kalau mudik lalu kan ada 12 posko, saat ini tidak semua. Karena posko kan sifatnya situasional, tetapi ada posko yang kami lanjutkan di daerah-daerah perbatasan dengan Sumbar (Sumatera Barat),” kata Kepala BPJN Riau, Dr. Ir. Yohanis Tulak Todingrara,M.T. kepada Lintas, disela-sela serah terima jabatan PPK 2.4, di kantor BPJN Riau, Selasa (14/5/2024).
Menurut dia, posko pemantauan tersebut akan berada di daerah-daerah yang dekat dengan rawan bencana untuk lebih dekat ke masyarakat.
“Tadi saya sampaikan, kalau ada lahan akan kita siapkan posko, atau kantor-kantor PPK. Posko jalan nasional ini tidak hanya untuk bencana aja, meski masih rencana tapi posko pemantauan ini diharapkan dapat menerima semua laporan masyarakat,” tutur Yohanis.
Meski baru sebatas rencana, Yohanis berharap posko pemantauan tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan disampaikan secara langsung.
“Ya paling tidak karena baru mulai posko pemantauan jalan nasional ini dapat menjadi tempat masyarakat mengadu. Misalnya ada gangguan di jalan dan sebagainya. Kalau ke JAKI kan online dan tidak semua orang familiar, namun dengan posko ini bisa menyampaikan secara langsung,” ujarnya.
Sementara menurut Yohanis, lokasi rawan longsor di wilayah Provinsi Riau berada di perbatasan Kampar ke arah Kelok Sembilan (Sumbar).
“Namun di jalan lainnya adalah rawan banjir, karena di sini (Riau) banyak sungai. Apalagi kalua air laut pasang. Seperti arah Dumai ke Sumut itu juga rawan banjir. Jadi lebih ke limpahan air dari sungai,” tuturnya. (CHI/PAH/NSN)
Baca juga: Sertijab BPJN Riau, Kepala Balai: yang Baru Wajib Tularkan Pengalaman
