Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
8 February 2025
Home Berita Bendungan Jenelata Dibangun, Kabupaten Gowa Atasi Krisis Air 

Bendungan Jenelata Dibangun, Kabupaten Gowa Atasi Krisis Air 

Share

JAKARTA, LINTAS — Guna memenuhi kebutuhan air di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang membangun Bendungan Jenelata. 

Bendungan Jenelata merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sulawesi Selatan yang memiliki kapasitas tampung sebesar 223,6 juta m3 dengan luas genangan seluas 1.220 hektar.  

Hal itu disampaikan Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Ditjen Sumber Daya Air Muhammad Rizal lewat keterangan pers yang diterima Majalahlintas.com, Minggu (7/7/2024). 

“Bendungan ini dibangun dengan konstruksi Concrete Face Rock Dam (CFRD) dengan ketinggian mencapai  62,8 meter, daya tampung efektif sebesar 223,6 juta m3,” kata Rizal saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi V DPR RI di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel, Jumat (5/7/2024).  

Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Ditjen Sumber Daya Air Muhammad Rizal. | Dok. Ditjen SDA

Bendungan Jenelata memiliki beberapa manfaat, seperti penyedia air baku sebesar 6,05 m3/detik, mereduksi banjir hingga 1.114 m3/detik, penyedia air untuk daerah irigasi seluas 26.773 hektar dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 7 megawatt. 

Pantauan Majalahlintas.com, Bendungan Jenelata merupakan paket PSN dengan anggaran terbesar di sektor pengairan di Sulsel dibandingkan dengan tiga bendungan lainnya.

Ketiga bendungan tersebut, yakni, pertama, Bendungan Passelorang di Kabupaten Wajo dengan biaya Rp 771,7 miliar, memiliki daya tampung 138 juta meter kubik (M3), dan luas genangan 1.258 hektar dan bendungan ini mengairi sawah 8.500 hektar.

Kedua, Bendungan Karraloe di Desa Garing, Desa Datara, Kecamatan Tompobulu dan di Desa Taring, Kelurahan Tonrorita, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa. Dibangun dengan anggaran Rp 1,27 triliun, berkapasitas 40,50 juta meter kubik dan luas genangan 145 hektar.

Ketiga, Bendungan Pammukulu yang dibangun Rp 1,6 triliun di Kabupaten Takalar dan sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi. Bendungan ini, memiliki daya tamping 77 juta meter kubik dengan luas genangan 460 hektar.

Baca Juga: Bendungan Pamukkulu Diresmikan, Ini Harapan Presiden Jokowi

Pembebasan Lahan 

Menurut Rizal, konstruksi Bendungan Jenelata dibangun dengan anggaran Rp 4,15 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar 15 persen dan Loan Cexim Bank Tiongkok sebesar 85 persen. Adapun kontraktor pelaksananya adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dengan KSO CAMC Engineering Co., Ltd dari China sebagai leader.  

“Saat ini (Jumat, 5 Juli 2024), konstruksi Bendungan Jenelata progres baru mencapai 3,4 persen dan ditargetkan akan selesai pada 2028,” kata Rizal.  

Sementara Wakil Ketua Komisi V DPR RI sekaligus ketua rombongan Kunjungan Kerja Spesifik, Andi Iwan Darmawan Aras, berharap agar pembebasan lahan segera diselesaikan secepatnya dengan baik.  

“Jika pembebasan lahan dapat terselesaikan, maka pekerjaannya bisa selesai tepat waktu di tahun 2028,” kata Andi Iwan. (*/HRZ) 

Baca Juga: Jaringan Irigasi Baliase di Sulawesi Selatan Terus Dilanjutkan

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.