Hujan deras yang mengguyur Jabodetabek sejak Senin, 3 Maret 2025, telah menyebabkan banjir di berbagai wilayah. Beberapa rumah bahkan terendam hingga atap. Kondisi ini memaksa warga di Jabodetabek untuk mengungsi.
Kita apresiasi kesigapan aparat, sukarelawan dari berbagai instansi, yang telah sigap memberi penanganan darurat saat warga mengalami musibah banjir. Kita sangat bersimpatik dan prihatin bagi warga yang terdampak banjir. Ketabahan dan semangat akan pasti menguatkan–apalagi dalam suasana Ramadhan–bisa menghadapi dampak dari banjir ini.
Dalam situasi seperti ini, keselamatan dan kewaspadaan menjadi prioritas utama. Berikut adalah beberapa tips umum, yang kami kumpulkan dari berbagai sumber dan dari pengalaman, yang perlu diperhatikan saat rumah terendam banjir.
Sebelum Banjir Datang
Pantau Informasi Cuaca: Selalu ikuti perkembangan informasi cuaca dari sumber tepercaya, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Disarankan, Anda mengikuti (follow) akun media sosial BMKG. Lembaga ini secara reguler memanfaatkan akun medsos untuk menyebarkan informasi penting terkait bencana. Semoga Anda sudah mengikuti akun BMKG seperti X (dulu Twitter), Instagram, Tiktok, Kanal WA.
Tidak salah jika kita menyiapkan Tas Siaga Bencana. Tas ini berisi dokumen penting, pakaian ganti, makanan ringan, air minum, obat-obatan, dan alat komunikasi.

Jangan lupa untuk mengamankan barang berharga yang berpotensi rusak kalau terkena air. Letakkan barang-barang berharga tersebut di tempat yang lebih tinggi atau bungkus dengan plastik kedap air.
Hal yang sangat penting dan terkadang terlewatkan, yakni jangan lupa mematikan aliran listrik. Jika ada peringatan banjir, segera matikan aliran listrik dari saklar utama.
Evakuasi Dini: Jika memungkinkan, evakuasi ke tempat yang lebih aman sebelum banjir semakin parah.
1 comment
Kita terus menunggu upaya penanggulangan banjir. Jauh lebih penting bagaimana melakukan pembenahan masif agar banjir tidak lagi terjadi. Pemetaan sudah dilakukan, kini aksi membenahi manajemen sungai sehingga air tidak menjadi bencana.