JAKARTA, LINTAS — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) meninjau keandalan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Tremas di Pacitan, Jawa Timur. Peninjauan dilakukan karena sebagian bangunan pesantren tersebut telah berusia lebih dari dua abad dan masih aktif digunakan ribuan santri.
Kegiatan pemeriksaan dilakukan oleh tim Direktorat Jenderal Cipta Karya pada Jumat (10/10/2025), sebagai bagian dari program pengecekan kelayakan dan keselamatan bangunan pesantren di berbagai daerah. Sebelumnya, tim yang sama telah meninjau Ponpes Mamba’ul Ma’arif Denanyar di Jombang dan Ponpes Lirboyo di Kediri.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyatakan, tim teknis dari Cipta Karya siap mempercepat pemeriksaan di lapangan. “Tim dari Direktorat Jenderal Cipta Karya tersebar di seluruh Indonesia, sehingga harapannya kita bisa cepat pengecekannya,” ujarnya.
Direktur Jenderal Cipta Karya, Dewi Chomistriana, menjelaskan bahwa pemeriksaan mencakup seluruh aspek keandalan bangunan, mulai dari asrama, masjid, hingga fasilitas pendidikan. “Karena usia pondok sudah sangat tua, kami tentu perlu melakukan pengecekan keandalan bangunan secara detail,” kata Dewi.
Selain memeriksa bangunan lama, Kementerian PU juga meninjau pembangunan kompleks madrasah baru di kawasan pesantren. Menurut Dewi, pelaksanaan konstruksi di lokasi tersebut dinilai sudah sesuai dengan kaidah teknis.
“Secara umum pelaksanaan pembangunannya sudah baik. Kaidah-kaidah teknis sudah diterapkan, bahkan pekerja yang terlibat sebagian sudah bersertifikat dan pernah bekerja di proyek jalan tol,” ujarnya.
Langkah pengecekan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan keselamatan santri serta mendukung target pembangunan manusia berdaya saing sebagaimana tertuang dalam Astacita. (HRZ)
Baca Juga: Bangunan Ponpes di Jatim Dicek, Dua Lokasi Dapat Perhatian Khusus
