JAKARTA, LINTAS — Masjid Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah dibangun dengan konsep arsitektur yang menggabungkan unsur simbolik dan keindahan alam semesta.
Terletak di atas lahan seluas 32.125 m2, dengan total luas bangunan mencapai 61.596 m2, masjid ini akan menjadi salah satu ikon megah di Ibu Kota Nusantara yang baru.
Selain masjid utama, proyek ini juga mencakup bangunan komersial seluas 2.212 m2 dan bangunan penunjang seluas 727 m2.
Bangunan masjid dirancang dengan tiga bagian utama yang saling melengkapi, yaitu Kubah Utama, Plaza Terbuka, dan Menara Minaret.
Kubah Masjid mengambil inspirasi dari bentuk simbol sorban, yang merepresentasikan ketundukan dan kerendahan hati, serta bentuk galaksi Andromeda yang melambangkan ketakberhinggaan alam semesta.
Simbol ini tidak hanya menggambarkan dimensi spiritual, tetapi juga memberikan pesan tentang keterhubungan umat manusia dengan alam semesta yang tak terbatas.
Plaza Terbuka berfungsi sebagai ruang terbuka yang juga mengarahkan fokus pada aksis Kiblat, yang kemudian berlanjut menuju Menara Minaret.
Desain menara ini dinamis, menggambarkan gerakan semesta yang meliuk ke atas, yang mengarah pada makna keilahian dan kekuatan Tuhan Yang Maha Esa.
Proyek pembangunan Masjid Negara ini dikelola oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur, dengan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya-PT Hutama Karya KSO.
Pekerjaan konstruksi dimulai pada November 2023 dengan jangka waktu pelaksanaan selama 400 hari kerja.
Setelah selesai, masjid ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol keagungan dan identitas Ibu Kota Nusantara yang baru. (GIT)
