MANOKWARI, LINTAS – Usulan dari Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, untuk pembangunan alih trase jalan dan jembatan menuju Bandara Rendani telah mendapatkan disposisi dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Namun, kemungkinan pembangunannya berlangsung pada awal 2025.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR Budi Harimawan Semihardjo kepada Lintas, Kamis (16/11/2023), saat jamuan makan malam Hadir dalam acara di Mansinam Beach Resto bersama dengan Bupati Manokwari Hermus Indou. Hadir juga Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Papua Barat Mauluddin Said Latar beserta jajarannya.
”Kunjungan saya di sini (di Manokwari) sekaligus untuk menilai dan mengevaluasi usulan yang disampaikan oleh Bupati Manokwari. Sejauh ini memang sudah ada disposisi dari Pak Menteri karena itu kita siapkan. Cuma ada kendala di pembebasan lahan. Adapun sekarang sedang diupayakan persiapan desain,” kata Budi yang tiba di Manokwari, Kamis siang.
Seperti diberitakan sebelumnya, terkait lahan sudah ada jaminan dari Bupati Manokwari Hermus Indou. “Tentang kesiapan lahan, pemerintah Kabupaten Manokwari sangat siap menyediakan lahan pada tahun ini. Kami pastikan, di awal tahun 2024 dipastikan tidak ada hambatan untuk pembangunan. Pada 2024 lahan sudah siap,” kata Bupati Manokwari Hermus Indou. (Lintas, 16/11/2023).
Baca Juga: Bupati Manokwari: Lahan untuk Alih Trase Akses Menuju Bandara Rendani Disiapkan
Budi berharap, alih trase ini bisa dibangun dua tahap. Akan tetapi, menurut dia, pembangunannya kemungkinan besar belum bisa dilakukan pada awal 2024 ini karena waktunya pendek, apalagi sudah memasuki tahun politik.
“Kemungkinan, pembangunannya terealisasi pada awal 2025 karena waktu kita pendek. Karena jembatan yang dibangun ini khusus, pembangunannya tidak mungkin selesai satu tahun,” kata Budi.

Budi mendukung pernyataan Bupati Manokwari bahwa pembangunan jembatan ini bukan hanya untuk Papua, tetapi untuk Indonesia. “Kita tahu bahwa pembangunan yang dilakukan pemerintah merata dari ujung timur sampai ujung barat,” ujarnya.
Kepala BPJN Papua Barat Mauluddin Said Latar mengatakan, pihaknya siap untuk mengeksekusi jalan dan jembatan akses bandara Rendani sepanjang pembebasan lahan sudah selesai. “Kami terus berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah, terutama dalam kesiapan lahan,” ujarnya. (HRZ/DPR)