Labuan Bajo, Lintas – Tiga BUMN menyalurkan 1.000 paket bahan kebutuhan pokok kepada para nelayan perahu klotok di Pelabuhan Umum Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (9/5/2023). Ketiga BUMN itu adalah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni.
Dalam kegiatan ini, Pelindo menyalurkan 500 paket bahan kebutuhan pokok. Sementara itu, ASDP dan Pelni masing-masing memberikan 250 paket bahan kebutuhan pokok.
Penyaluran 1.000 paket bahan kebutuhan pokok ini dilakukan melalui kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
ASDP berkoordinasi dengan KSOP Labuan Bajo dalam penyaluran paket bahan pokok kepada para nelayan di area pelabuhan.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan, penyaluran paket bahan pokok ini sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam membawa kemanfaatan yang lebih besar di dalam lingkungan transportasi.
“Kami ingin agar kehadiran ASDP benar-benar dapat bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat sekitar. Harapan kami bantuan bahan kebutuhan pokok ini sedikit mengurangi kesulitan masyarakat di area Pelabuhan Umum Labuan Bajo, khususnya nelayan perahu klotok,” ujar Shelvy dalam keterangan tertulis, Rabu (10/5/2023).
Ia meneruskan, “ASDP bersama dengan BUMN lain akan terus berupaya menjadi entitas yang memberikan kemanfaatan bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan serta mengalirkan kemakmuran bagi masyarakat”.
“Bali Baru”
Sebelumnya, upaya peningkatan di sektor ekonomi juga menjadi konsentrasi dari Menteri BUMN Erick Thohir. Salah satunya adalah dengan memberikan pembiayaan bagi UMKM di kawasan wisata Labuan Bajo.
Erick menilai, kehadiran “Bali Baru” mutlak diperlukan melihat pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia telah menjadi sumber yang menjanjikan.
“Saya di BUMN ditugaskan membangun pelabuhan. Ini semua inisiasi Bapak Presiden Jokowi karena beliau yakin yang namanya Bali itu sesuatu yang luar biasa. Tapi dengan kebutuhan pertumbuhan pariwisata baru, perlu ‘Bali baru’. Salah satunya Labuan Bajo. Jadi, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah kalau jadi satu, insyaallah hasilnya bagus,” tandas Menteri Erick. (BAS)