JAKARTA, LINTAS – Jalan Tol Padang–Sicincin menjadi sorotan publik setelah Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau progres pembangunan tol ini pada Selasa (30/9/2025).
Kehadiran AHY di lokasi bukan sekadar seremoni, tapi menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah menargetkan penyelesaian ruas strategis ini untuk mempercepat konektivitas Sumatera Barat. AHY menegaskan, tol Padang–Sicincin bukan sekadar jalur transportasi, melainkan tulang punggung ekonomi daerah.
“Segera lanjutkan dan tuntaskan Jalan Tol Ruas Pekanbaru–Padang, khususnya Padang–Sicincin. Infrastruktur ini penting untuk memperkuat konektivitas antarwilayah, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat,” kata AHY, dikutip dari keterangan resminya, Rabu (1/10/2025)..
Tol Pekanbaru–Padang membentang sepanjang 101,3 kilometer yang terbagi dalam tiga segmen: Pekanbaru–Bangkinang (40 km), Bangkinang–XIII Koto Kampar (24,7 km), dan Padang–Sicincin (36,6 km). Kehadiran jalan tol ini diproyeksikan memangkas waktu tempuh, memperlancar distribusi logistik, dan membuka peluang usaha baru di sepanjang jalur.
PT Hutama Karya (Persero) selaku pengelola proyek menilai tol ini bisa memberi dampak positif berlapis. Eksekutif Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengatakan pembangunan jalan tol akan mendorong tumbuhnya UMKM, meningkatkan kunjungan wisatawan, hingga membuka lapangan kerja baru.
Efek Domino
“Efek domino positif pembangunan tol bukan hanya dirasakan dari tumbuhnya UMKM di rest area dan fasilitas perdagangan, tapi juga meningkatnya arus wisatawan ke Pantai Pariaman dan Desa Wisata Sicincin,” jelasnya.
Kunjungan AHY turut dihadiri Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Ossy Dermawan, Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy, serta jajaran manajemen Hutama Karya. Kehadiran lintas sektor ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memastikan pembangunan tol berjalan sesuai target.
Selain percepatan konstruksi, pengadaan tanah menjadi salah satu tantangan utama. Wamen ATR/Waka BPN Ossy Dermawan menegaskan pengawasan ketat terus dilakukan untuk memastikan proses pembebasan tanah Exit Tol Padang–Sicincin di Nagari Lubuk Alung berjalan lancar.
“Kami kawal progres pengadaan tanah, termasuk koordinasi dengan pemerintah daerah agar tidak ada kendala di lapangan,” ujarnya.
Hingga 29 September 2025, pengadaan tanah untuk akses utama Jalan Tol Ruas Padang–Pekanbaru seksi Padang–Kapalo Hilalang Tahap 1 telah selesai 129 bidang seluas 4,2 km.
Tahap 2 realisasi mencapai 1.495 bidang dengan total jarak 32,4 km. Kepala Kanwil BPN Sumatera Barat, Teddi Guspriadi, menambahkan, masih ada 174 bidang yang belum diumumkan karena masyarakat belum menyerahkan dokumen kepemilikan.
Dokumen Kepemilikan
“Dokumen kepemilikan penting sebagai dasar penetapan ganti rugi agar tanah bisa clean and clear sebelum pembangunan dilanjutkan,” jelas Teddi.
AHY menegaskan prinsip tersebut harus menjadi pedoman seluruh proyek tol. “Kita ingin memastikan semua tanah clear and clear sebelum pembangunan jalan tol dilanjutkan, termasuk exit tol di sini. Tujuannya agar tidak muncul masalah di kemudian hari,” kata AHY.
Sejauh ini, Hutama Karya telah membangun sekitar 1.235 kilometer Tol Trans Sumatera. Beberapa ruas besar sudah beroperasi, seperti Bakauheni–Terbanggi Besar (140 km), Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (189 km), dan Pekanbaru–Dumai (132 km). Ruas lainnya, termasuk Medan–Binjai, Binjai–Langsa, hingga Sigli–Banda Aceh, mulai terkoneksi. (GIT)
Baca Juga: Dirjen Hubud: Pengaturan Slot Time, Kunci Kelancaran dan Keselamatan Penerbangan di Indonesia. (GIT)