JAKARTA, LINTAS – Menyambut musim mudik Lebaran 2025, PT Jasamarga Related Business (JMRB), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mengelola Rest Area Travoy, mengambil langkah strategis dalam mengelola lonjakan volume sampah di sepanjang jalan tol.
Upaya ini merupakan bagian dari dukungan terhadap kampanye “Mudik Minim Sampah” yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Direktur Bisnis Fasilitas Jalan Tol PT JMRB, Bimo Esmunantyo, menyatakan bahwa peningkatan jumlah pemudik berbanding lurus dengan volume sampah yang dihasilkan di rest area.
“Kami mencatat bahwa selama periode mudik, volume sampah di rest area dapat meningkat dua hingga tiga kali lipat dibandingkan hari biasa. Sampah ini didominasi oleh sisa makanan dan kemasan plastik yang berasal dari konsumsi pemudik. Untuk mengatasinya, kami telah menambah jumlah personel kebersihan hingga tiga kali lipat, menyediakan lebih banyak tempat sampah terpilah, serta meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat,” ujar Bimo dalam keterangannya, Minggu (23/3/2025).
Baca Juga: Prediksi Arus Mudik Lebaran 2025: Astra Tol Cipali Siapkan Lajur Tambahan
Selain menambah fasilitas kebersihan, PT JMRB juga memperkuat kampanye edukasi kepada pemudik dengan memasang spanduk, baliho, dan LED display di Rest Area Travoy, serta menyiarkan pengumuman melalui sistem public address.
Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengguna jalan agar lebih bertanggung jawab dalam membuang sampah pada tempatnya.
Bimo menekankan bahwa pengelolaan sampah yang baik tidak hanya menjadi tanggung jawab pengelola rest area, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari para pemudik.
“Kami mengajak seluruh pengguna jalan tol untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan rest area. Dengan begitu, perjalanan mudik dapat lebih nyaman, bersih, dan tentunya lebih ramah lingkungan,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, PT JMRB juga tengah mengembangkan inisiatif pengelolaan sampah berbasis lingkungan, termasuk potensi daur ulang dan pemanfaatan kembali sampah yang dihasilkan di Rest Area Travoy. (CHI)