MRT Jakarta (Perseroda) terus melanjutkan pembangunan fase 2 untuk segmen Glodok-Kota atau CP203 (Glodok-Kota). Proyek ini, menurut rencana, akan mulai diuji coba pada Maret 2026.
Berdasarkan pantauan Lintas, yang berkesempatan melihat langsung progres proyek MRT, Selasa (17/12/2024), sejumlah pengerjaan masih berlangsung.
Pada lantai atas terlihat proyek Stasiun MRT Kota masih dalam tahap pembenahan konstruksi. Selanjutnya, pada bagian bawah, tepatnya lantai tiga, pengerjaan proyek pun masih berlangsung. Begitu pun pada lantai 2 bagian tapping kartu, masih dalam proses pengerjaan.
Menurut Station Manager Proyek Stasiun MRT Kota-Glodok Nurcahyadi, Stasiun Kota dirancang memiliki tiga lantai dengan kedalaman sekitar 22 meter dari permukaan tanah. Lantai terbawah (B-3) akan difungsikan sebagai platform atau peron untuk kereta yang datang dari arah selatan dan kembali ke utara.
“Stasiun ini akan menjadi terminal terakhir untuk fase 2A MRT. Kereta dari selatan akan berhenti di sini sebelum berbalik arah,” ujar Nurcahyadi.
Selesai Maret 2025
Stasiun Kota memiliki panjang 406 meter, sedangkan terowongan kembar (twin tunnels) yang menghubungkan stasiun ini dengan Stasiun Glodok masing-masing memiliki panjang 240 meter.
“Terowongan northbound berada di sisi kanan untuk kereta menuju utara, sedangkan terowongan southbound berada di sisi kiri untuk kereta menuju selatan,” tambahnya.
Adapun hingga 25 November 2024, progres pekerjaan CP203 telah mencapai 64,87 persen. Fokus pekerjaan saat ini meliputi konstruksi arsitektur dan instalasi mekanikal, elektrikal, serta plambing (MEP).
“Kami berharap, seluruh pekerjaan konstruksi selesai pada Maret 2025. Selanjutnya, pekerjaan arsitektur dan MEP akan diteruskan hingga target serah terima pada 2027,” kata Nurcahyadi.
Terowongan Kembar
Menurut Nurcahyadi, dibandingkan dengan Stasiun Kota yang memiliki tiga lantai, Stasiun Glodok memang lebih sederhana. Proses pembangunan terowongan menggunakan Tunnel Boring Machine (TBM).
Saat ini, TBM kedua telah mencapai Stasiun Mangga Besar dan sedang dalam tahap pembongkaran untuk ditarik kembali ke Stasiun Glodok.
“TBM pertama telah menyelesaikan rute dari Glodok ke Kota dan akan dilanjutkan menuju Stasiun Mangga Besar awal Januari 2025,” ujarnya.
Terowongan yang dibangun menggunakan TBM memiliki panjang total sekitar 440 meter hingga Stasiun Mangga Besar. Setelah terowongan selesai, pekerjaan konstruksi jalur kereta dan fasilitas pendukung lainnya seperti OCS dan sinyal akan dimulai pada tahun depan melalui paket CP205.
Site Manager PT MRT Joseph Sirait menambahkan, pihaknya menargetkan TBM akan selesai pada Januari 2025.
“Jadi, akhir Januari 2025 kita akan selesaikan TBM 1. Sekarang, untuk persiapan peluncuran TBM 1, kami sudah menyelesaikan beberapa fasilitas pendukung sebelum mesin tersebut diluncurkan,” ujar Joseph.
TBM 1 direncanakan melanjutkan pengeboran terowongan dari Stasiun Glodok menuju Stasiun Mangga Besar. Pengerjaan ini menjadi salah satu tahapan penting dalam upaya menyelesaikan proyek MRT fase 2 yang bertujuan meningkatkan konektivitas transportasi publik di Jakarta.
Stasiun Kota dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi penumpang dengan dua lantai concourse, yaitu upper concourse dan lower concourse.
“Lantai concourse akan menjadi area penumpang sebelum mereka turun ke platform. Kami memastikan desain stasiun memenuhi kebutuhan kenyamanan dan keselamatan pengguna MRT,” tutur Nurcahyadi. (CHI)
Baca Juga: Malam Tahun Baru 2025, MRT Jakarta Perpanjang Waktu Operasional