Palu – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR melalui
Direktorat Jenderal Perumahan tengah melanjutkan pembangunan hunian tetap (Huntap) tahap 1B sebanyak 1.005 unit di tiga Kabupaten/Kota yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, mengingat telah 2 tahun lebih warga terdampak bencana menempati huntara, dan berharap dapat segera menempati permukiman yang layak huni,” untuk itu pelaksanaan pembangunannya harus dipercepat terutama di Kawasan Duyu, Pombewe, dan Tondo,” katanya pada Rapat Koordinasi Teknis III Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Sulawesi Tengah TA 2021, di Palu, Senin (19/4/2021)
Menurut Arie, selain hunian yang memenuhi standar, infrastruktur penunjang lainnya juga harus fungsional seperti penerangan jalan dan listrik, drainase, dan jalan lingkungan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT), pengolahan persampahan, serta Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Sementara Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II Kementerian PUPR Suko Wiyono mengatakan, untuk tahap 1B sebanyak 1.005 unit dengan anggaran sebesar Rp 110,07 miliar di tiga Kabupaten/Kota yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Pembangunannya dilaksanakan oleh PT. Waskita Karya selaku kontaktor pelaksana. “Saat ini progresnya sudah mencapai 42 %,” terang Suko.
Pembangunan Huntap Tahap 1B tersebar di sembilan (9) lokasi yakni di Salua sebanyak 63 unit, Lambara 66 unit, Pombewe 205 unit, Lompio 300 unit, Ganti 94 unit, Tanjung Padang 116 unit, Wani Lumbupetigo 54 unit, Balaroa 58 unit, dan lokasi mandiri Palu 49 unit.
Menurut Suko, sebelumnya Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan Huntap tahap 1A sebanyak 630 unit di Duyu, Kota Palu dan Pombewe, Kabupaten Sigi,” tahap 1A telah selesai seluruhnya yakni Kelurahan Duyu, Kota Palu sebanyak 230 unit dan Desa Pombewe, Kabupaten Sigi sebanyak 400 unit melalui bantuan loan dari National Slum Upgrading Program – Contingency Emergency Response Component (NSUP-CERC) sebesar Rp 44,5 miliar, ” tuturnya.