JAKARTA, LINTAS – Setahun pasca diaktifkan kembali, Stasiun Pondok Rajeg di Kabupaten Bogor menunjukkan perkembangan signifikan sebagai simpul transportasi utama bagi masyarakat di wilayah aglomerasi Jabodetabek.
Stasiun yang diresmikan kembali oleh Menteri Perhubungan pada 19 Oktober 2024 ini kini menjadi penggerak mobilitas dan perekonomian warga sekitar lintas Nambo.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, mengatakan bahwa keberadaan Stasiun Pondok Rajeg dan dua stasiun lainnya di lintas Nambo—yakni Stasiun Cibinong dan Stasiun Nambo—semakin berperan penting dalam mendukung aktivitas warga Bogor menuju Jakarta maupun sebaliknya.
“Ketiga stasiun ini telah menjadi simpul transportasi masyarakat di Kabupaten Bogor, sekaligus penggerak perekonomian di wilayah sekitar,” ujar Karina, Rabu (22/10/2025).
Volume Penumpang Naik 50 Persen
Sejak reaktivasi pada 2024, jumlah pengguna di Stasiun Pondok Rajeg meningkat pesat. Dari semula hanya melayani 8.550 penumpang pada bulan pertama operasional, kini volume pengguna telah menembus 42 ribu orang per bulan—atau naik sekitar 50 persen dibandingkan awal tahun 2025.
KAI Commuter juga terus menambah layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jika pada awalnya hanya ada 24 perjalanan Commuter Line lintas Nambo–Manggarai/Jakarta Kota, kini jumlahnya meningkat menjadi 32 perjalanan setiap hari.
“Dengan penambahan perjalanan ini, kapasitas angkut juga meningkat dari 57 ribu menjadi sekitar 93 hingga 94 ribu penumpang per hari,” jelas Karina.

Dampak Ekonomi dan Sosial
Tak hanya mendorong mobilitas, keberadaan stasiun di lintas Nambo juga berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Aktivitas perdagangan dan usaha kecil di sekitar stasiun meningkat, sementara pembangunan perumahan baru terus bermunculan seiring meningkatnya aksesibilitas wilayah tersebut.
Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, menegaskan bahwa tren ini menjadi bukti nyata bahwa transportasi berbasis rel mampu menciptakan pusat-pusat ekonomi baru.
Baca Juga: Utang KCIC Jadi Sorotan, AHY dan Danantara Bahas Opsi Penyelamatan Proyek Whoosh
“Transportasi rel tidak hanya menghubungkan wilayah, tetapi juga membuka peluang kerja, mengubah gaya hidup masyarakat menuju mobilitas yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan,” tutur Leza. (CHI)